Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Anak Sekolah, Sampah, dan Konservasi Kura-Kura: Misi Penyelamatan dari Sumbernya

27 Mei 2025   18:33 Diperbarui: 27 Mei 2025   18:33 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, aksi nyata di sekolah. Sekolah bisa jadi contoh yang baik. Misalnya, dengan mendorong siswa untuk tidak lagi memakai botol minum sekali pakai. Ganti dengan botol minum isi ulang. 

Bawa bekal makanan dari rumah pakai kotak makan, daripada beli jajan dengan kemasan plastik. Kalau semua siswa melakukan ini, sampah plastik di sekolah bisa berkurang drastis.

Ketiga, pemilahan dan daur ulang. Di sekolah, perlu ada tempat sampah yang jelas untuk memilah sampah organik dan anorganik. Anak-anak harus diajari cara memilahnya sejak dini. 

Mungkin bisa juga ada "bank sampah sekolah" di mana siswa bisa mengumpulkan sampah daur ulang dan hasilnya bisa dipakai untuk mendukung kegiatan sekolah atau bahkan disumbangkan ke lembaga konservasi penyu. Ini mengajarkan mereka tentang tanggung jawab dan nilai ekonomi dari sampah.

Keempat, kampanye dan penyebaran kesadaran. Anak-anak sekolah bisa jadi duta lingkungan cilik. Mereka bisa membuat poster-poster kreatif tentang bahaya sampah bagi penyu, menulis slogan-slogan yang menarik, atau membuat video pendek. 

Ini bisa dipamerkan di mading sekolah, di media sosial, atau bahkan dipresentasikan di depan kelas lain atau orang tua.

Kelima, kegiatan bersih-bersih. Seperti yang dilakukan siswa SMA Plus Al Ghifari, kegiatan bersih-bersih lingkungan itu sangat efektif. Bukan hanya membersihkan tempat, tapi juga membangun kesadaran bersama. 

Ketika anak-anak ikut langsung membersihkan sampah di sekitar sungai atau pantai (jika ada), mereka akan melihat sendiri betapa banyaknya sampah dan bahayanya. Pengalaman ini akan menanamkan rasa tanggung jawab yang lebih dalam.

Dengan semua cara ini, sekolah bisa menjadi pusat penting dalam upaya konservasi. Anak-anak tidak hanya belajar teori di kelas, tapi juga merasakan langsung dampaknya dan ikut serta dalam solusinya. 

Mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli pada lingkungan, lebih bertanggung jawab pada sampah yang mereka hasilkan, dan lebih sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan alam.

Ini adalah misi penyelamatan yang dimulai dari sumbernya: sampah. Dan yang paling penting, misi ini dimulai dari bangku sekolah, di mana pikiran-pikiran muda dibentuk dan hati-hati yang peduli ditumbuhkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun