Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Anak Sekolah, Sampah, dan Konservasi Kura-Kura: Misi Penyelamatan dari Sumbernya

27 Mei 2025   18:33 Diperbarui: 27 Mei 2025   18:33 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, banyak juga penyu yang terjerat jaring ikan bekas, tali, atau cincin plastik yang mengambang di laut. Lilitan ini bisa melukai tubuh penyu, membuat mereka tidak bisa bergerak, berenang, atau mencari makan, sampai akhirnya mati lemas.

Tidak hanya penyu laut, kura-kura darat juga terancam oleh sampah. Tumpukan sampah di darat bisa merusak habitat alami mereka. Kura-kura jadi sulit mencari makan atau tempat berlindung. Bayangkan saja, rumah mereka jadi kotor dan penuh barang berbahaya. 

Bahkan, di pantai-pantai tempat penyu bertelur, tumpukan sampah bisa menghalangi induk penyu untuk naik ke darat dan bertelur. Kalaupun telur menetas, anakan penyu yang baru lahir akan kesulitan berjalan menuju laut karena terhalang sampah.

Ini semua menunjukkan bahwa masalah sampah itu tidak hanya soal kebersihan. Ini adalah masalah kehidupan, masalah keberlangsungan makhluk hidup lain di bumi. Kura-kura dan penyu punya peran sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Terutama penyu laut. 

Mereka membantu menjaga kesehatan terumbu karang. Terumbu karang itu seperti kota bawah laut, tempat tinggal dan mencari makan bagi ribuan jenis ikan dan makhluk laut lainnya. Kalau terumbu karang rusak, seluruh ekosistem laut bisa terganggu.

Jadi, kalau penyu dan kura-kura punah karena sampah, bukan hanya mereka yang hilang. Akan ada dampak besar pada seluruh rantai kehidupan di laut, bahkan di darat. 

Ini berarti, kalau kita peduli pada lingkungan laut, pada terumbu karang, dan pada kehidupan di bumi, kita harus peduli pada penyu dan kura-kura. Dan cara paling langsung untuk peduli pada mereka adalah dengan mengelola sampah kita.

Di sinilah peran anak-anak sekolah jadi sangat penting. Mereka bukan hanya generasi yang akan mewarisi bumi ini, tapi juga generasi yang bisa membuat perubahan sekarang. 

Dengan belajar tentang masalah sampah dan hubungannya dengan kura-kura, mereka bisa jadi agen perubahan. Anak-anak bisa mulai dari diri sendiri, lalu menyebarkan kesadaran ini ke teman-teman, keluarga, bahkan masyarakat.

Bagaimana caranya? Pertama, pendidikan. Guru-guru di sekolah bisa menjelaskan dengan jelas bagaimana sampah itu berbahaya. Bukan hanya sekadar "jangan buang sampah sembarangan", tapi "sampahmu bisa membunuh penyu". 

Mereka bisa menunjukkan gambar-gambar, video, atau bahkan cerita tentang penyu yang terluka karena sampah. Ini akan membuat anak-anak lebih mengerti dan peduli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun