Penyelenggaraan ibadah Haji adalah operasi besar yang melibatkan jutaan orang. Di balik kelancaran setiap ibadah jemaah, ada sistem logistik yang sangat kompleks dan bekerja tanpa henti. Salah satu tugas terpenting logistik adalah memastikan semua jemaah mendapatkan menu makanan yang sesuai dan tempat tinggal yang aman dan nyaman selama di Tanah Suci.
Proses ini dimulai jauh sebelum jemaah menginjakkan kaki di Tanah Suci, bahkan sebelum mereka masuk asrama haji di Indonesia. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama, sudah melakukan perencanaan, negosiasi, dan penandatanganan kontrak dengan berbagai pihak di Arab Saudi.
Kontrak ini mencakup banyak hal, termasuk penyediaan akomodasi atau tempat tinggal jemaah, serta penyediaan layanan katering atau makanan harian. Pemilihan penyedia jasa ini sangat ketat, harus memenuhi standar yang ditentukan oleh pemerintah Indonesia.
Ketika waktunya tiba, tepatnya pada tanggal 1 Mei 2025, jemaah haji gelombang pertama mulai memasuki asrama haji di embarkasi masing-masing. Di sinilah tahap awal logistik domestik berjalan, memastikan kelengkapan dokumen, kesehatan, dan pembagian kloter.
Tanggal 2 Mei 2025, kloter pertama jemaah haji Indonesia pun mulai diberangkatkan menuju Tanah Suci. Sejak pesawat lepas landas, tanggung jawab logistik mulai beralih ke tim di Arab Saudi dan tim pendukung logistik penerbangan.
Setibanya di bandara di Arab Saudi (biasanya Madinah atau Jeddah), tim logistik di lapangan sudah siap menyambut. Mereka berkoordinasi untuk proses imigrasi jemaah yang jumlahnya sangat banyak dalam waktu singkat.
Setelah proses bandara selesai, logistik transportasi segera bekerja. Bus-bus berpendingin sudah disiapkan untuk membawa jemaah dari bandara menuju akomodasi yang sudah ditetapkan. Penempatan jemaah di bus sesuai dengan rombongan atau kloter agar tidak terpisah.
Sesampainya di gedung akomodasi (hotel atau penginapan), petugas haji Indonesia sudah menunggu. Tim logistik akomodasi telah memastikan gedung siap dihuni, kamar-kamar sudah dialokasikan, dan kunci-kunci siap dibagikan kepada jemaah sesuai dengan denah yang sudah dibuat.
Tempat tinggal ini harus memenuhi beberapa kriteria penting. Pertama, aman dari potensi bahaya. Kedua, nyaman untuk beristirahat, bersih, dan memiliki fasilitas dasar yang memadai seperti kamar mandi dan air. Ketiga, lokasinya harus strategis, sebisa mungkin dekat dengan Masjidil Haram di Makkah atau Masjid Nabawi di Madinah, atau memiliki akses transportasi yang mudah.
Selain tempat tinggal, logistik makanan juga langsung berjalan. Biasanya, sesaat setelah tiba di akomodasi, jemaah akan langsung mendapatkan jatah makanan pertama mereka. Makanan ini disediakan oleh perusahaan katering di Arab Saudi yang sudah dikontrak.
Tim logistik katering memastikan bahwa makanan yang dimasak sesuai dengan menu yang telah disepakati. Menu ini dirancang agar sesuai dengan selera jemaah Indonesia, namun tetap memperhatikan aspek gizi dan kebersihan yang ketat. Makanan disajikan dalam kemasan boks yang praktis.