Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Tarif Dagang AS-China Panas, Dunia Cari Kompres: Indonesia Jangan Ikutan Step Berjamaah!

11 April 2025   21:19 Diperbarui: 11 April 2025   21:19 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang dagang Amerika Serikat-China | Image by | shutterstock.com via kompas.com

Kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan sektor riil, UMKM, dan investasi, serta sinergi antara pelaku usaha dan masyarakat, akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan "angin perubahan" yang sedang bertiup kencang di kancah perdagangan global.

Oleh karena itu, seruan "Indonesia jangan ikutan step berjamaah!" bukan berarti Indonesia harus mengisolasi diri dari dinamika ekonomi global. Sebaliknya, Indonesia perlu tetap aktif berpartisipasi dalam perdagangan internasional, namun dengan strategi yang lebih cerdas dan mandiri. 

Memperkuat daya saing produk nasional, mencari pasar ekspor baru, dan mengurangi ketergantungan pada impor dari AS dan China adalah langkah-langkah penting yang perlu diambil Indonesia untuk menghadapi perang tarif ini dengan kepala tegak dan meraih manfaat yang maksimal bagi perekonomian nasional.

Dengan demikian, perang dagang AS-China, meskipun menimbulkan kekhawatiran global, seharusnya tidak membuat Indonesia ikut panik dan terombang-ambing. 

Indonesia memiliki potensi dan kekuatan untuk mengambil jalannya sendiri, memperkuat kemandirian ekonomi, dan bahkan memanfaatkan momentum ini untuk menjadi pemain yang lebih signifikan di kancah perdagangan internasional. "Jangan ikutan step berjamaah," mari fokus pada penguatan diri dan meraih peluang yang ada.

Indonesia memiliki pasar domestik yang besar, sumber daya alam yang melimpah, dan potensi sumber daya manusia yang terus berkembang. Ini adalah modal yang sangat berharga untuk membangun ekonomi yang mandiri dan berdaya saing. 

Perang tarif AS-China seharusnya menjadi pendorong bagi Indonesia untuk lebih percaya diri dengan potensi yang dimilikinya dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yang sejati.

Pemerintah perlu terus mendorong investasi di sektor-sektor produktif, mempermudah perizinan usaha, dan menciptakan iklim bisnis yang kondusif. Pelaku usaha juga perlu terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, dan mencari pasar-pasar ekspor baru di luar AS dan China. 

Dengan sinergi dan kerja sama yang kuat antara semua pihak, Indonesia dapat melewati gejolak ekonomi global ini dengan baik dan bahkan meraih keuntungan yang signifikan.

"Indonesia jangan ikutan step berjamaah" adalah panggilan untuk bertindak cerdas, strategis, dan mandiri. Momentum perang tarif AS-China adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk membuktikan ketahanan ekonominya dan mewujudkan visi menjadi negara maju dengan ekonomi yang kuat dan berdaulat. 

Mari kita manfaatkan peluang ini sebaik mungkin untuk masa depan Indonesia yang lebih gemilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun