Pemerintah juga perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif, memberikan dukungan kepada UMKM, dan memperkuat infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mandiri.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci dalam percaturan ekonomi global. Dengan populasi yang besar dan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia seharusnya tidak hanya menjadi penonton dalam perang dagang AS-China.Â
Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mempercepat transformasi ekonomi, meningkatkan daya saing produk nasional, dan mengurangi ketergantungan pada kekuatan ekonomi global yang sedang bergejolak.
"Jangan ikutan step berjamaah!" adalah seruan yang tepat bagi Indonesia dalam menghadapi situasi ini. Alih-alih panik dan mencari solusi jangka pendek, Indonesia perlu fokus pada pembangunan fondasi ekonomi yang kuat dan mandiri.Â
Perang tarif AS-China dapat menjadi "ujian" sekaligus "peluang" bagi Indonesia untuk membuktikan ketahanan dan potensi ekonominya di kancah internasional.
Dengan kebijakan yang tepat, sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha, serta dukungan dari seluruh masyarakat, Indonesia dapat keluar dari pusaran "step berjamaah" dan justru mengambil langkah maju yang mantap menuju kemandirian ekonomi yang sejati.Â
Momentum ini jangan sampai disia-siakan. Indonesia harus berani mengambil risiko yang terukur, berinovasi, dan memanfaatkan setiap peluang yang muncul untuk mewujudkan visi ekonomi yang kuat, berdaya saing, dan mandiri di tengah gejolak ekonomi global.
Perang dagang AS-China memang menciptakan ketidakpastian, namun di balik ketidakpastian tersebut tersembunyi peluang emas bagi negara-negara yang mampu beradaptasi dan mengambil langkah strategis.Â
Indonesia, dengan segala potensi yang dimilikinya, seharusnya tidak ikut panik dan mencari "kompres" seperti negara-negara lain yang terdampak langsung.Â
Sebaliknya, Indonesia harus fokus pada penguatan ekonomi dalam negeri, memanfaatkan peluang ekspor, dan mengurangi ketergantungan pada impor dari kedua negara yang sedang berseteru tersebut.
Momentum ini adalah saat yang tepat bagi Indonesia untuk menunjukkan kemandirian dan ketahanan ekonominya. Dengan mengembangkan industri dalam negeri, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas pasar ekspor ke negara-negara lain, Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari perang tarif AS-China dan bahkan meraih keuntungan dari situasi ini.Â