Kedua, gaya ini mencerminkan semangat individualitas dan kebebasan berekspresi. Orang merasa lebih nyaman menjadi diri sendiri tanpa harus mengikuti standar kecantikan atau fashion yang kaku.
Di samping itu, popularitas "stelan cuek" juga didukung oleh gaya hidup yang semakin dinamis dan serba cepat. Pakaian yang nyaman dan praktis menjadi pilihan utama untuk menjalani berbagai aktivitas sehari-hari.Â
"Stelan cuek" memenuhi kebutuhan ini tanpa mengorbankan penampilan. Justru, kesederhanaan inilah yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri, memancarkan kesan kasual namun tetap stylish.
Fenomena "Stecu-Stecu" dan "stelan cuek" juga menunjukkan adanya apresiasi terhadap budaya lokal.Â
Lagu yang berasal dari Indonesia Timur ini berhasil mencuri perhatian secara nasional, membuktikan bahwa kekayaan budaya daerah memiliki potensi yang besar untuk menjadi tren.Â
Begitu pula dengan "stelan cuek," yang meskipun terinspirasi dari gaya kasual sehari-hari, kini menjadi sebuah identitas gaya yang diterima dan bahkan diidolakan oleh banyak orang.
Dengan demikian, viralitas lagu "Stecu-Stecu" dari timur, yang ternyata memiliki kaitan erat dengan "stelan cuek," bukanlah sebuah kebetulan semata.Â
Keduanya merepresentasikan sebuah pergeseran nilai di masyarakat, di mana kesederhanaan, kenyamanan, dan kebebasan berekspresi semakin dihargai.Â
Fenomena ini juga menjadi bukti bahwa musik dan fashion memiliki kekuatan untuk saling mempengaruhi dan menciptakan tren yang kuat, terutama di era digital ini.Â
"Stecu-Stecu" dengan iramanya yang catchy dan "stelan cuek" dengan kesederhanaannya, berhasil menangkap hati banyak orang dan membuat mereka merasa "in" dengan gaya yang autentik dan apa adanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI