Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mudik Lebaran, Ketika Status Jomblo Bertahan Hingga Lebaran Usai

2 April 2025   07:07 Diperbarui: 2 April 2025   07:07 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Jomblo. | Image by Unsplash.com/Roynaldi Fredynan

Strategi Bertahan Hidup Para Jomblo Lebaran

1. Mempersiapkan Jawaban Ampuh

Salah satu strategi ampuh yang sering digunakan para jomblo adalah dengan menggunakan humor dan sarkasme. Mereka mengubah pertanyaan-pertanyaan menyakitkan menjadi bahan candaan, sehingga suasana menjadi lebih cair dan tidak terlalu tegang. 

Misalnya, ketika ditanya "Kapan nikah?", mereka menjawab dengan santai, "Nanti kalau sudah ada yang mau, Om/Tante. Lagi antri di KUA." Atau, "Doakan saja, semoga jodoh saya cepat lulus S2." 

Dengan cara ini, mereka tidak hanya menghindari jawaban yang serius, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka tidak terlalu ambil pusing dengan status lajang mereka.

Strategi lain yang efektif adalah dengan mengalihkan topik pembicaraan. Ketika pertanyaan-pertanyaan tentang pernikahan mulai muncul, para jomblo dengan cepat mengalihkan perhatian ke topik lain, seperti pekerjaan, hobi, atau berita terkini. 

Mereka menunjukkan minat yang besar pada topik tersebut, sehingga keluarga dan kerabat pun ikut terlibat dalam percakapan. Dengan cara ini, mereka berhasil menghindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak diinginkan, dan tetap menjaga suasana tetap menyenangkan.

2. Menghindari Pertemuan Keluarga Besar

Strategi menghindari pertemuan keluarga besar tidak selalu berarti mengisolasi diri sepenuhnya. Para jomblo dapat memilih momen-momen tertentu untuk hadir, misalnya saat acara makan bersama atau shalat Idul Fitri, dan menghindari sesi-sesi yang berpotensi memicu pertanyaan-pertanyaan sensitif. 

Mereka juga dapat menggunakan alasan-alasan yang sopan dan bijaksana, seperti "ada pekerjaan mendesak" atau "ingin menghabiskan waktu dengan teman-teman dekat.

Selain menghindari pertemuan fisik, para jomblo juga perlu menetapkan batasan komunikasi dengan keluarga dan kerabat. Mereka dapat membatasi percakapan telepon atau pesan teks yang berpotensi memicu pertanyaan-pertanyaan tentang status pernikahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun