Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pendidikan Anti Banjir: Ajarkan Anak Sejak Dini Bagaimana Merawat Lingkungan dari Hulu hingga Hilir

16 Maret 2025   08:11 Diperbarui: 16 Maret 2025   08:11 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua orang anak SDN Zipur 5 saat melewati banjir di Kp. Bojongasih, Dayeuhkolot, Bandung, Jawa Barat, Senin (8/1/2024) | Kompas.com/M. Elgana Mubarokah

Sejak awal Ramadan tahun 2025 ini, hampir di seluruh Indonesia, khususnya Bandung dan sekitarnya, diterjang cuaca hujan ekstrem. Tidak sedikit wilayah di Kota dan Kabupaten Bandung dilanda banjir. Banjir di Kota dan Kabupaten Bandung umumnya disebabkan oleh luapan sungai. 

Seperti halnya hujan lebat pada Sabtu petang, 15 Maret 2025, menyebabkan beberapa wilayah banjir karena luapan sungai, seperti di Cingised Arcamanik Kota Bandung, daerah Braga Pagarsih karena Sungai Cikapundung Kota Bandung, Dayeuhkolot, Bojongsoang banjir karena Sungai Citarum, dan masih banyak wilayah lainnya.

Banjir bukan hanya bencana alam, tetapi juga cerminan dari kurangnya kesadaran manusia dalam menjaga lingkungan. Pendidikan anti banjir menjadi sangat penting untuk ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. 

Dengan memahami penyebab dan dampak banjir, anak-anak diharapkan dapat tumbuh menjadi generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pendidikan ini tidak hanya berfokus pada tindakan saat banjir, tetapi juga pada upaya pencegahan dan pemulihan lingkungan.

Pendidikan anti banjir harus dimulai dari pemahaman tentang siklus air dan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Anak-anak perlu diajarkan tentang bagaimana hutan yang gundul, sampah yang menumpuk, dan drainase yang buruk dapat memicu banjir. 

Lalu, mereka juga perlu dibekali dengan pengetahuan tentang tindakan-tindakan sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir, seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Penyebab Banjir dan Dampaknya

Banjir, sebagai bencana alam yang sering melanda berbagai wilayah, memiliki akar penyebab yang kompleks. Salah satu faktor utama adalah curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan, terutama di daerah dengan topografi yang rentan. 

Di samping itu, aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara liar, pembangunan permukiman di daerah resapan air, dan pembuangan sampah sembarangan juga turut memperparah kondisi. Sistem drainase yang buruk dan kurangnya pemeliharaan infrastruktur juga menjadi faktor krusial dalam mempercepat terjadinya banjir.

Dampak banjir sangat luas dan merugikan, mencakup kerusakan infrastruktur, kerugian ekonomi, hingga korban jiwa. Rumah-rumah terendam, jalanan lumpuh, dan lahan pertanian rusak, mengganggu aktivitas sehari-hari dan perekonomian masyarakat. 

Kemudian, banjir juga membawa risiko penyakit menular seperti diare dan leptospirosis, serta dampak psikologis berupa trauma dan kecemasan bagi para korban. Pemulihan pascabanjir membutuhkan waktu dan sumber daya yang besar, serta upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun