Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memahami Batasan Anak dan Bagaimana Melatih Anak Berpuasa Sesuai Usia dan Kemampuan

2 Maret 2025   14:15 Diperbarui: 2 Maret 2025   14:15 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Buka puasa bersama anak. | Imaga by Freepik

Melatih anak berpuasa di bulan Ramadan adalah salah satu bentuk pendidikan agama yang sangat dianjurkan. Namun, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa setiap anak memiliki batasan dan kemampuan yang berbeda-beda. Memaksakan anak yang belum siap untuk berpuasa penuh dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka, bahkan dapat menimbulkan trauma berpuasa.

Islam memberikan panduan yang bijak tentang kapan anak mulai berpuasa. Para ulama sepakat bahwa anak-anak belum wajib berpuasa sebelum mencapai usia baligh. Namun, orang tua dianjurkan untuk mulai melatih mereka berpuasa secara bertahap sejak usia dini, sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Tahapan Melatih Anak Berpuasa Sesuai Usia dan Kemampuan

Memulai pelatihan puasa pada usia dini, sekitar 3-6 tahun, lebih berfokus pada pengenalan konsep daripada pelaksanaan penuh. Pada tahap ini, melibatkan anak dalam kegiatan sahur dan berbuka bersama keluarga dapat menanamkan rasa kebersamaan dan kegembiraan dalam menyambut Ramadan. 

Aktivitas sederhana seperti berpuasa setengah hari, misalnya hingga waktu makan siang, dapat menjadi langkah awal yang menyenangkan. Penting untuk menekankan nilai-nilai positif seperti kesabaran, berbagi makanan dengan teman, dan menunjukkan empati terhadap orang lain yang kurang beruntung. 

Melalui cerita-cerita Islami yang menarik, anak-anak dapat memahami makna puasa secara sederhana dan membangun kecintaan terhadap ibadah ini.

Memasuki usia 7-10 tahun, anak-anak mulai menunjukkan kemampuan fisik dan mental yang lebih matang. Pada tahap ini, latihan puasa dapat ditingkatkan secara bertahap, dimulai dengan puasa setengah hari dan perlahan-lahan diperpanjang sesuai dengan kemampuan anak. 

Orang tua perlu memperhatikan kondisi kesehatan anak dan memberikan fleksibilitas jika mereka merasa lelah atau tidak sehat. Penting untuk menjelaskan secara sederhana tentang rukun Islam dan keutamaan bulan Ramadan, sehingga anak-anak memahami tujuan dari ibadah puasa. 

Melibatkan anak dalam persiapan makanan sahur dan berbuka, serta mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti berbagi makanan dengan tetangga, dapat memperkuat pemahaman mereka tentang nilai-nilai Ramadan.

Ketika anak-anak mencapai usia 10-12 tahun, mereka biasanya sudah mampu berpuasa penuh. Namun, tetap penting untuk memantau kondisi kesehatan mereka dan memberikan dukungan serta motivasi yang diperlukan. Orang tua dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna puasa, seperti menahan diri dari hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. 

Mengajak anak untuk mengikuti kegiatan keagamaan seperti salat tarawih berjamaah, membaca Al-Qur'an, dan mendengarkan ceramah dapat memperkuat spiritualitas mereka. Memberikan apresiasi atas usaha mereka dalam berpuasa, serta merayakan pencapaian mereka dengan cara yang positif, dapat meningkatkan motivasi anak-anak untuk terus beribadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun