Bulan Ramadan, bulan penuh berkah, selalu membawa tradisi dan kebiasaan unik di setiap keluarga Muslim. Salah satu tradisi yang sering dilakukan, terutama menjelang atau di awal Ramadan, adalah mencukur rambut anak-anak.Â
Tradisi ini bukan hanya sekadar merapikan penampilan, tetapi juga memiliki makna simbolis, yaitu membersihkan diri secara fisik dan spiritual untuk menyambut bulan suci.Â
Bagi para orang tua, momen ini seringkali menjadi tantangan, terutama jika anak memiliki ketakutan atau kecemasan terhadap proses cukur rambut. Oleh karena itu, menciptakan suasana cukur rambut yang menyenangkan bagi anak di bulan Ramadan menjadi sangat penting.
Di hari kedua Ramadan ini, saya membawa anak bungsu kami, Arham, untuk bercukur ke tukang cukur tradisional langganan kami, yakni pangkas rambut Indra.Â
Pangkas rambut Indra adalah tempat yang sudah dikenal oleh banyak keluarga di lingkungan kami, bukan hanya karena hasil cukurannya yang rapi, tetapi juga karena suasana kekeluargaan yang selalu tercipta di sana.Â
Namun, seperti kebanyakan anak-anak, Arham memiliki sedikit kekhawatiran saat harus duduk di kursi cukur. Sebagai orang tua, saya tentu ingin memastikan bahwa pengalaman cukur rambut kali ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan baginya.Â
Dari pengalaman ini, saya ingin berbagi beberapa tips yang mungkin bermanfaat bagi orang tua lain dalam menciptakan suasana cukur rambut yang menyenangkan bagi anak di bulan Ramadan.
1. Mempersiapkan Anak Secara Mental
Komunikasi positif menjadi kunci utama dalam mempersiapkan anak secara mental. Sebelum melangkah ke pangkas rambut, luangkan waktu untuk berbicara dengan anak tentang apa yang akan terjadi. Jelaskan bahwa mencukur rambut adalah tindakan positif, terutama di bulan Ramadan, untuk menjaga kebersihan dan kerapian.Â
Gunakan bahasa yang sederhana dan positif, hindari kata-kata yang menakutkan seperti "gunting" atau "potong". Misalnya, Anda bisa mengatakan, "Kita akan pergi ke tempat Om Indra untuk merapikan rambutmu agar terlihat lebih segar dan tampan."Â
Selain komunikasi, cerita dan permainan juga bisa menjadi alat yang efektif. Ceritakan kisah-kisah tentang anak-anak yang berani dan senang saat cukur rambut, atau bermain peran di rumah seolah-olah anak adalah pelanggan di pangkas rambut dan Anda adalah tukang cukurnya.Â