Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - terus lumampah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kabar dari Bandung Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Allahu Akbar, Sore Hari Ini 8 November 2022 Gerhana Bulan Total, Jangan Lupa Shalat Sunnah Gerhana

8 November 2022   08:50 Diperbarui: 8 November 2022   09:23 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gerhana bulan (gambar: Jujun Junaedi)

Diawali dengan niat. Cukup menyengaja dalam hati, tidak harus dilafalkan/dikeraskan. Kemudian takbiratul ihram yaitu mengucapkan lafaz Allahu Akbar.  Lalu membaca doa iftitah. Doa iftitah yang dibaca bebas, asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih, doa iftitah dibaca pelan.

Setelah itu membaca  ta'awudz dengan pelan, lalu membaca surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah dibaca dengan keras. Kemudian membaca surat lain, kalau mampu membaca surat Al-Baqarah atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Al-Baqarah, maka bebas memilih surat yang lain, baik surat yang panjang maupun yang pendek.

Ruku dilakukan waktu lebih lama, kira-kira selama. Bacaan Tasbih saat rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih, lalu I'tidal. Membaca Al-Fatihah kedua. Selesai membaca Tasmi' (dilapalkan) sami'allahu liman hamidah, tangan disedekapkan lagi lalu membaca Al-Fatihah untuk yang kedua kali.

Inilah yang membedakan dengan shalat-shalat biasa lainnya. Jika pada shalat biasa setelah i'tidal langsung sujud, maka pada shalat gerhana setelah i'tidal berdiri lagi untuk membaca surat. Jika mampu membaca surat Ali Imran atau surat lain yang panjangnya kira-kira sama. Jika tidak mampu surat Ali Imran, maka bebas dibaca surat yang lain.

Ruku dilakukan dengan lama, tetapi lebih pendek sedikit dari pada rukuk yang pertama. Bacaan tasbih saat rukuk bebas asalkan didasarkan pada riwayat yang shahih.

Sujud, setelah i'tidal dan membaca tasmi', sujud langsung dilakukan. Sujud juga diusahakan lama. Sujud dilakukan dua kali yang disela-selai duduk diantara dua sujud sebagaimana shalat biasa.

Berdiri dari sujud untuk melakukan rakaat yang kedua. Pada rakaat yang kedua ini yang dilakukan sama persis dengan rakaat yang pertama, hanya saja durasi waktunya lebih pendek.

Al-Fatihah dan surat dibaca, lalu rukuk, lalu i'tidal lalu membaca lagi Al-Fatihah dan surat lalu rukuk lalu I'tidal. Sebagaimana dalam rakaat pertama dilakukan dua kali berdiri dan dua kali rukuk, maka pada rakaat yang kedua ini juga dilakukan dua kali berdiri dan dua kali rukuk.

Sujud,.setelah i'tidal, maka gerakan dilanjutkan dengan sujud dua kali yang disela-selai duduk diantara dua Sujud. Sujud pada rakaat yang kedua ini juga lama, tetapi lebih pendek daripada Sujud pada rakaat pertama.

Akhiri dengan salam menoleh ke kanan dan kekiri.

Setelah shalat lalu khutbah gerhana degan mengajak untuk betakwa, bertaubat, berdzikir, bersedekah dan beramal shalih lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun