Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - terus lumampah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kabar dari Bandung Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

2 TB Diduga Kuat Penyebab Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan Malang

3 Oktober 2022   11:23 Diperbarui: 3 Oktober 2022   11:55 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IMBAS tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pasca pertandingan sepak bola liga 1 Indonesia antara Arema FC versus Persebaya  yang menelan banyak korban, Sabtu, (1/10/2022) menyedot perhatian banyak pihak di Indonesia.


Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan intruksi agar PSSI menyetop sementara gelaran liga 1. Bahkan Presiden dengan tegas mengintruksikan Kapolri mengusut tuntas tragedi yang mengakibatkan ratusan nyawa melayang, ratusan luka-luka dan sarana lainnya rusak.

Selain itu dugaan kerugian lainnya disamping banyaknya korban meninggal dunia dan luka-luka adalah terganggunya psikologis masyarakat seperti rasa was-was/ketakutan, semakin menurunnya tingkat kepercayaan terhadap pemerintah.

Penting bagi kita adalah mengetahui apa penyebab terjadinya kerusuhan tersebut.

Menarik untuk diamati, bahwa setiap permainan atau pertandingan di cabang apapun termasuk di sepak bola tiap tim/individu pasti ingin memenangkan pertandingan. Bila dicermati banyak pihak yang siap menang tapi tidak siap kalah. Semakin parahnya lagi apabila suporter/pendukung tidak bisa menerima atas kekalahan tim kesangannya.

Termasuk saat tim kesayangan Aremania yakni Arema FC kalah dari tamunya Persebaya Surabaya. Saat peluit panjang dibunyikan wasit tanda berakhirnya pertandingan serontak para suporter Arema FC menggeruduk memasuki lapangan.

Hal tersebut menandakan para suporter tersebut marah, lepas kendali (khilap) tidak menerima hasil pertandingan. Padahal kalau mau jujur prinsip dasar permainan olah raga adalah sportivitas.

Dalam Islam sangat menjunjung tinggi nilai sportivitas, yaitu saling menghargai dan menghormati hasil karya dan kerja keras orang lain. Sebaliknya Islam tidak mengajarkan untuk saling menghinakan, melemahkan, terlebih merusak dan membunuh.

Hadits Nabi SAW dari Shuhaib bin Sinan ra.
"Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya".

Berdasarkan keterangan hadits tersebut, diduga kuat penyebab kerusuhan di Kanjuruhan Malang adalah para suporter,  aparat keamanan dan lainnya tidak bisa menahan diri dan belum tepat dalam bersikap.

Padahal Nabi SAW mengajarkan 2 hal dalam menyikapi kehidupan di dunia. Pertama jika mendapatkan kenikmatan hendaklah setiap mukmin bersyukur dan kedua jika menghadapi musibah, kesusahan dan ketidaknyamanan maka haruslah bersabar, karena di dua keadaan tersebut orang mukmin menjadi kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun