Mohon tunggu...
Juan Wakkary
Juan Wakkary Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Sam Ratulangi

Leven is leren

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bukan Sulap, Bukan Sihir: Inilah Cara Pendidikan Untuk Memacu Masa Depan Bangsa

28 Agustus 2025   21:31 Diperbarui: 28 Agustus 2025   21:31 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkan dua negara baru saja merdeka dari penjajahannya. Karena baru merdeka otomatis tingkat kesejahteraannya belum tersebar. Beberapa tahun kemudian, negara pertama bangkit dan menjadi salah satu negara yang maju secara ekonomi dan peradabannya, sementara negara yang satunya lagi masih berusaha mencari jalan untuk keluar dari problematika tersebut. Mengapa bisa begitu? Jawabannya yakni satu pilar utama dalam suatu negara: Pendidikan. Namun, pendidikan seperti apa yang mampu menciptakan 'sihir' semacam itu?

  • Kualitas manusia yang lebih bermutu

Pendidikan bisa memacu masa depan bangsa dengan meningkatkan kualitas dari manusia itu sendiri. Melalui pendidikan, manusia versi anak bisa mengembangkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menghadapi dunia nyata nanti. Contohnya, berbagai kegiatan workshop yang diadakan secara daring untuk menjangkau semua orang dengan fleksibel dan para lulusan pendidikan sekunder yang dipersiapkan untuk bersaing di kancah global. Tidak hanya itu, anak bisa mengembangkan kemampuan personal mereka---bakat, hobi, atau gairah--- yang dipunyai, kemampuan bersosialisasi dengan orang sekitar, dan kemampuan ekonomi secara stabil hingga dapat bertumbuh.

Hati dan pikiran yang lebih terlatih

Selain kualitas, pendidikan juga berguna untuk melatih pemikiran dan hati dari manusia. Memang terlihat ada kemiripan, namun percuma mempunyai manusia yang berkualitas secara akal dan budi, tapi hanya digunakan sebagai formalitas belaka. Hati dan pikiran adalah dua hal yang saling terhubung satu sama lain. Pendidikan bisa melatihnya lewat menguji pengetahuan sekaligus motivasi hati yang dimiliki oleh murid. Bisa juga via terjun lapangan secara langsung, seperti kegiatan magang atau eksplorasi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ilmu pengetahuan dan inspirasi lain.

Sebagai alat pemacu masa depan bangsa, tentunya pendidikan memerlukan langkah strategis dalam mengembangkan karakter serta akhlak manusia. Oleh karena itu, pendidikan dapat terbagi menjadi dua jenis, yakni pendidikan karakter dan pendidikan ilmu. Pendidikan karakter yakni yang berfokus pada pembelajaran bersosialisasi dengan standar norma dan aturan berlaku di masyarakat. Pendidikan ilmu lebih berfokus dalam pengembangan pengetahuan dan keterampilan untuk menunjang keberlangsungan hidup manusia dalam jangka waktu tertentu.

Pada akhirnya, pendidikan bukanlah sulap yang hanya terjadi dalam satu kutikan jari. Ia adalah proses yang membentuk kualitas manusia secara utuh, melaraskan pikiran dan hati ke arah yang sejalan, serta pembangunan karakter. Inilah cara terbaik yang bisa dilakukan sebuah bangsa untuk memacu kemajuan masa depannya. Ingatlah, perjalanan untuk kemajuan peradaban manusia masih belum selesai. Melihat realita belakangan ini sering terjadi, menurut anda, aspek atau bagian pendidikan mana yang sangat krusial untuk segera dibenahi bersama? Mari kita diskusikan!

Referensi

Baisuni, M. (2022, December 1). Mengenal Konsep Pendidikan Ala Ki Hajar Dewantara dan Implementasinya. Retrieved from kejarcita: https://blog.kejarcita.id/mengenal-konsep-pendidikan-ala-ki-hajar-dewantara-dan-implementasinya/

Rayner, L. (n.d.). What is Character Education? Retrieved from Graduate Programs for educators: https://www.graduateprogram.org/blog/what-is-character-education/

Smile Foundation. (2024, January 19). What is the True Purpose of Education? Retrieved from Smile Foundation: https://www.smilefoundationindia.org/blog/what-is-the-true-purpose-of-education/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun