Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jusuf Kalla Sebut Buzzer Sumber Kekacauan, Benarkah?

26 Februari 2021   10:16 Diperbarui: 26 Februari 2021   10:19 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jusuf Kalla yang merupakan tokoh nasional sekaligus pernah menjadi wakil presiden periode (2004-2009 dan 2014-2019) mengungkapkan seputar buzzer di tanah air. 

Dia mengakui buzzer sengaja hadir dan mendapat ruang dalam kampanye pemilu untuk menyampaikan hal positif kandidat yang didukungnya. 

Mereka juga dipersiapkan mengkritisi kekurangan para kandidat lain yang menjadi lawannya (detik.com, 26/2). JusufKalla juga mempertegas bahwa buzzer-buzzer itu adalah sumber segala kekacauan.

Benarkah?

Menjadi pertanyaan, benarkah bila disebutkan buzzer-buzzer itu adalah sumber segala kekacauan?. Bagi penulis, bila buzzer sudah keterlaluan dan sangat sering menyerang pengkritik pemerintah, maka hal tersebut benar dan disimpulkan buzzer sumber kekacauan.

Patut kita akui bahwa buzzer itu hadir pada saat kontestasi politik tiba seperti pemilu dan pilkada. Benar kata Pak JK bahwa buzzer itu tugasnya untuk membantu para pasangan calon dalam pemilu menyebarkan visi dan misi calon pilihannya dan juga membantu memenangkannya dan mengkritisi para lawan.

Namun, seharusnya buzzer bubar ketika pemilu sudah selesai. Untuk apa lagi ada buzzer bila pasangan calon pilihan mereka sudah menang bukan?.

Hal inilah yang dipersoalkan pak JK. Masyarakat luas apalagi politisi dan tokoh semakin kesulitan dalam mengkritisi kebijakan pemerintah sebab ada buzzer yang akan menyerang.

Buzzer menjadi sosok yang menakutkan bagi para pengkritik. Inilah yang membuat demokrasi menjadi lemah dan tak berdaya. Buzzer menjadi ancaman serius jadinya bagi para pengkritik pemerintah.

Penulis mengamati seakan-akan buzzer itu tidak suka dengan oposisi yang mengkritik pemerintah padahal kritik itu konstruktif dan masuk akal.

Kalau ada pengkritik yang sesuka hati menghina, merendahkan dan menjatuhkan pemerintah maka hal tersebut dapat dilaporkan ke kepolisian untuk diproses hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun