Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fadli Zon Sindir Blusukan Risma, Benarkah Pencitraan?

6 Januari 2021   18:49 Diperbarui: 6 Januari 2021   19:05 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mantan walikota Surabaya Tri Rismaharini dilantik menjadi Menteri Sosial oleh Presiden Jokowi, seorang Risma langsung blusukan ke beberapa daerah untuk bertemu dan berkomunikasi dengan para pemulung dan masyarakat yang terdampak Covid-19. 

Namun, entah kenapa blusukan seorang Risma ditanggapi kurang baik oleh beberapa pihak. Salah satunya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Fadli Zon menyindir pejabat negara yang kerap melakukan blusukan atau turun ke lapangan secara langsung.

Kata Fadli Zon, blusukan merupakan sebuah hal yang bagus. Namun, menurutnya pejabat negara yang kecanduan melakukan blusukan harus diperiksa karena dikhawatirkan mengalami gangguan "gila pencitraan". (CNN Indonesia.com, 5/1/2021).

Pernyataan Fadli Zon itu tidak tepat karena seakan-akan blusukan itu salah. Padahal, blusukan itu adalah cara terbaik untuk tetap berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat. 

Blusukan itu bukan pencitraan tetapi cara ampuh untuk bisa mengeksekusi setiap kebijakan yang diwacanakan oleh pemerintah kita. Fadli Zon sepertinya salah paham dengan blusukan itu, sehingga pandangannya seperti itu.

Justru dengan adanya blusukan itu akan menjadi cara cepat dalam merealisasikan harapan rakyat selama ini untuk mensejahterakan rakyat. Seorang Fadli Zon sepertinya salah dalam mengambil kesimpulan bahwa blusukan sebagai "gila pencitraan".

Seorang Risma bila kita lihat tidak ada pencitraan dalam setiap tugas dan jabatannya. Beliau bekerja sepenuh hati dalam memenuhi ekspektasi rakyat.

Seorang Risma tidak pernah bermain-main dalam setiap pekerjaannya dan selalu tikus dalam bekerja. Kalau dikatakan pencitraan, tentu itu pernyataan salah. Fadli Zon salah menilai seorang Risma.

Bu Risma tidak butuh pencitraan karena beliau citranya sudah sangat baik di masyarakat. Risma kapanpun akan dikenang sebagai pemimpin yang baik dan peduli pada rakyatnya.

Kita tentu sudah mengetahui seorang Risma terkenal karena prestasi bukan sensasi dan pencitraan. Mau jadi Presiden Indonesia selanjutnya, Risma juga layak karena citranya sudah sangat baik di masyarakat.

Sebab itu, jangan pernah berpikiran buruk terhadap seorang Risma karena beliau sudah teramat baik kepada rakyatnya ketika menjabat sebagai walikota Surabaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun