Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Serangan Fajar Masih Jadi Strategi Kemenangan Pilkada

9 Desember 2020   12:26 Diperbarui: 9 Desember 2020   12:29 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNN Indonesia/Ryan Hadi Suhendra

Pilkada serentak yang digelar hari ini diharapkan menghasilkan pemimpin yang terbaik untuk rakyatnya. Sebelumnya, kesempatan untuk berkampanye sudah dilakukan dan semoga itu menghasilkan sesuatu yang baik. Namun, ada yang membuat miris saat ditemukan di salah satu daerah melakukan serangan fajar.

Tim Patroli Politik Uang Bawaslu Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau menyita 146 buah amplop berisi pecahan uang sebanyak Rp. 50 ribu. Temuan itu terjadi di Desa Tani Makmur, Kecamatan Rengat Barat (CNN Indonesia.com, 9/12).

Mendengar kabar tersebut dapat kita katakan begitu sulitnya kita menciptakan kompetisi politik yang sehat di negeri ini. Kita masih dalam bayang-bayang politik uang yang telah menjerumuskan kita ke jurang gelap.

Kalau kompetisi politik bermain curang maka dampak buruknya adalah pemimpin itu akan masuk ke jurang korupsi ketika memimpin nanti. Pasti pemimpin yang main politik uang ketika memimpin akan berniat mengembalikan uang kampanye yang sudah habis.

Niat buruk bahkan datang ketika kesempatan itu datang pula. Oleh karena itu, kita tidak pernah mengamini namanya korupsi. Kita terus melawan dan melawan tetapi masih saja ada oknum Paslon yang memainkan politik uang. Ini sungguh memperihatinkan.

Semakin dibiarkan malah semakin menjadi-jadi. Karena itu, perlu kesadaran semua pasangan calon untuk berani menolak politik uang. Jangan pernah melupakan bahwa kejujuran itu adalah kunci dari sebuah kesuksesan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kita jangan menganggap hal biasa korupsi, korupsi adalah musuh bangsa ini. Politik uang pun adalah permulaan dari korupsi itu sendiri. Karena itulah, ketika ada oknum paslon bermain politik uang maka sangat mungkin kedepannya ia akan korupsi pula.

Kontestasi pilkada bukanlah kontestasi yang biasa tetapi kontestasi yang sakral karena rakyat yang memilih sendiri pemimpinnya. Coba pemimpinnya dipilih karena kejujuran pasti rakyat akan mengalami kebaikan.

Semoga saja pilkada serentak hari ini bisa membawa kebaikan buat kita semua. Kita bisa merasakan nikmatnya pesta demokrasi dengan menghasilkan pemimpin yang terpilih karena integritas dan kapasitas yang baik pula.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun