Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi "Kesal" Bahan Baku Obat Masih Impor, Padahal Kita Kaya

5 November 2020   17:14 Diperbarui: 5 November 2020   17:17 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Rusman/Biro Pers Setpres

Presiden Jokowi menyentil industri obat di tanah air. Dia tak ingin Indonesia terus menerus mengimpor obat. Jokowi menilai kemandirian dalam industri obat-obatan dan alat kesehatan harus diprioritaskan. Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutan Rakernas Ikatan Apoteker Indonesia Tahun 2020.

Jokowi juga ingin ada cara-cara yang luar biasa dalam perbaikan sektor obat-obatan di tengah Pandemi Covid-19. Menurut Jokowi, dampak yang ditimbulkan selama Pandemi ini bisa memberi banyak pelajaran.

Dari apa yang disampaikan Jokowi, alangkah baiknya kita yang bercermin apa sebenarnya yang kita lakukan pada alam Indonesia. Sebagai negara kaya raya, luas tanah yang luar biasa dan masyarakat yang banyak dan cerdas, tetapi kok tidak bisa mengelola sumber daya alam yang ada?.

Presiden Jokowi harusnya sebagai garda terdepan untuk menaikkan dan mengajak masyarakat bersemangat mengelola sumber daya alam kita. Bukan hanya obat saja impor, tapi beras juga, bawang dan berbagai kebutuhan makanan lainnya.

Dimulai dari pemerintah dulu baru ke masyarakat dalam menggaungkan dan memotivasi pemberdayaan sumber daya alam yang ada di Indonesia. Kita negara kaya kok banyak impor aja. Semua bisa kita tanam disini. Hasil alam begitu melimpah ruah tapi pemberdayaan dan penjagaan serta perawatan itu sangat kurang.

Misalnya, kenapa kita impor beras lagi?. Semua itu karena banyak lahan pertanian dialihfungsikan menjadi perumahan, perusahaan ataupun perindustrian. Coba seandainya mereka para pelaku usaha tidak diizinkan untuk mendirikan bangunan atau gedung di area pertanian, pasti tidak akan jadi demikian.

Kita merasa miskin, padahal kaya. Begitu juga memproduksi obat-obatan tentu kita bisa. Tanaman obat pastinya dapat tumbuh subur di negara kita tapi dimana perhatian kita?. Itulah yang kurang dari kita.

Sudah saatnya kita berpikir maju kedepan, mau diapakan alam kaya raya ini, mau dijual atau diberdayakan masyarakat untuk kesejahteraan?. Kita harus menjawab dan bereaksi saat ini.

Kalau Presiden Jokowi tidak mau mengajak dan tegas pada sebuah pemberdayaan dan perawatan sumber daya alam maka sampai kapanpun kita akan impor dan impor. Sekarang kita yang sulit merawat dan memberdayakan alam kaya raya ini.

Semangat kita dalam pemberdayaan sumber daya alam sepertinya sangat kurang. Pelatihan untuk menjadi seorang peneliti obat-obatan sepertinya juga sekarang dan petani milenial sangat minim di negara kita.

Sebab itulah, tidak ada kata lain bahwa apa yang disampaikan Presiden Jokowi harus jadi pemacu buat kita untuk bangkit berdiri sebagai negara kuat, negara kaya akan sumber daya alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun