Setelah kemarin berpolemik mengenai pencalonan Akhyar Nasution di Pilwalkot Medan dari partai Demokrat padahal beliau masih kader PDIP telah selesai.
Akhyar telah sah dipecat dari keanggotaan partai PDIP. Kata Djarot Saiful Hidayat,"Ya, benar sudah dipecat". Pemecatan Akhyar tertuang dalam Surat Keputusan DPP PDIP tentang penyesuaian struktur dan komposisi DPD PDIP Sumut. SK bernomor 29/A/KPTS-DPD/DPP/VIII/2020.
"Alasannya (pemecatan) tidak boleh seseorang pengurus partai punya keanggotaan ganda," ujar Djarot dilansir dari CNN Indonesia.com, 9/8/2020.
Dengan surat tersebut sah sudah bahwa seorang Akhyar telah dipecat dan tidak perlu lagi berpolemik mengenai itu karena semua sudah selesai.
Sekarang tinggal bagaimana PDIP mempersiapkan pasangan calon yang dipilihnya untuk maju dan bisa menang di setiap pilkada.
Jalan politik Akhyar sudah jelas bahwa beliau telah sah menjadi kader partai Demokrat. Jadi, tidak perlu lagi diurusi kendaraan politik beliau menuju pilwalkot Medan. Itu sudah sah bahwa beliau anggota Demokrat.
Dengan dipecatnya Akhyar sekaligus memberikan kepastian dan ketegasan dari PDIP bahwa setiap kader harus mengikuti keinginan, arahan dan aturan partai.
Jika dikatakan tidak boleh ikut pilkada maka tidak boleh. Jika melakukan pembangkangan maka sanksinya adalah pemecatan.
Demikianlah yang dirasakan seorang Akhyar Nasution baru-baru ini karena keinginan beliau ingin maju pilwalkot Medan tapi PDIP tak kunjung memberi restu maka beliau beralih ke partai Demokrat.
Ya, tidak masalah karena itu hak politik beliau yang harus kita hormati bersama. Semoga saja pilihan Akhyar tepat dan PDIP sudah menunjukkan keseriusan dan ketegasan mereka.
Kita tinggal menunggu bagaimana Akhyar melawan Bobby yang diusung mantan partainya. Apakah Akhyar bisa mengalahkan Bobby atau tidak, kita tunggu nanti di bulan Desember.
