Masih menjadi perbincangan hangat mengenai terpilihnya Gibran Rakabuming berpasangan dengan Teguh Prakosa dalam pertarungan politik pilwalkot Solo 2020 ini.
Restu sudah diberikan PDIP buat Gibran, namun persoalannya adalah pemberitaan mengenai jabatan "timbal balik" Gibran dari Jokowi kepada Achmad Purnomo.
Tentu ini sangat hangat untuk diulas di tengah perpolitikan selama Pandemi Covid-19 ini. Kita pasti ada yang merasa heran, tapi penulis merasa wajar sekali politik seperti itu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Achmad Purnomo itu sendiri kepada media.
"Ya ada (tawaran timbal balik) tapi bagi saya Ndak perlu," ungkap Purnomo dalam perbincangan dengan detik.com, 17/7/2020.
Tawaran tersebut disampaikan saat Purnomo dipanggil Jokowi ke Istana, 16/7/2020 kemarin. Namun ia tak bersedia menjawab apa penawaran Jokowi. Purnomo hanya memastikan jabatan itu bukan posisi menteri.
Mengapa demikian?
Menjadi pertanyaan buat kita mengapa demikian ada jabatan "timbal balik" Gibran oleh Jokowi kepada Purnomo?.
Begitulah politik kita selalu ada balas jasa "timbal balik" dari apa yang sudah kita perbuat dan korbankan. Kadangkala juga ada politik yang tak memberi jabatan "timbal balik'.
Begitulah politik yang tak dapat diterka oleh siapapun. Politik begitu seksi jadi siapa saja sulit sebenarnya untuk memprediksi perpolitikan di Indonesia apalagi saat berkontestasi.
Pada waktu sebelumnya pun kita hangat bicara politik "timbal balik" dalam pemberian posisi menteri. Partai politik pendukung pemerintah dalam hal itu Presiden Jokowi-KH Ma'ruf Amin akan dapat jabatan menteri.
