Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diberitakan mereklamasi Ancol. Padahal, masyarakat mengingat bahwa Anies Baswedan dalam janji kampanyenya tidak akan melanjutkan reklamasi di Jakarta semasa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Anies beralasan reklamasi di kawasan Ancol tersebut semata-mata untuk menyelamatkan warga Jakarta dari ancaman banjir. Anies mengatakan Jakarta memiliki 13 sungai dengan total panjang sekitar 400 km dan 30 waduk yang secara alami mengalami pendangkalan.
Karena itu, Anies menyebut hasil kerukan sungai dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol.
Dengan pernyataan itu, kita melihat dan mencermati secara jelas bahwasannya tidak ada kaitannya kerukan tanah untuk pengembangan kawasan Ancol.Â
Bayangkan saja, apa cukup tanah kerukan untuk menimbun sekitar lautan di kawasan Ancol?. Penulis rasa tidak cukup tanah kerukan itu. Lagipula, ada tanah yang pas sebenarnya untuk menimbun sebagian pesisir maupun sekitar lautan tersebut.
Tak masuk akal sebenarnya pernyataan Anies Baswedan tersebut. Sepertinya tidak masuk logika masyarakat.
Harapannya Anies Baswedan kasih penjelasan atas reklamasi Ancol untuk melindungi rakyat dari banjir.
Secara ilmiah dijelaskan kaitan reklamasi dengan banjir itu agar masyarakat langsung paham dan mengerti.
Misalnya, tepung terigu bisa membuat satu loyang roti. Itu pernyataan yang benar. Penjelasannya bagaimana?. Begini, tepung terigu dicampur telur beberapa butir, mentega, pewarna alami, dan bahan lainnya, setelah itu di mixer sampai mengembang setelah itu dipanggang dioven dengan suhu 100 derajat celsius sampai 20 menit lalu diangkat.
Kira-kira begitulah penjelasan yang diharapkan oleh masyarakat Jakarta khususnya. Sekarang, Pak Anies beri penjelasan sedetail itu terkait reklamasi Ancol untuk melindungi rakyat Jakarta dari banjir.
