Di masa Pandemi Covid-19 ini semakin menyulitkan ekonomi bangsa dan negara. Dengan adanya penerapan PSBB sangat berpengaruh pada banyaknya PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), dirumahkan dan pendapatan pedagang kecil berkurang. Bukan itu saja, perusahaan pun mengalami penurunan omzet atau pendapatan perusahaan secara drastis.
Sebab itulah, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah Pendemi virus Corona memukul sistem keuangan dan pertahanan ekonomi negara.
Dilansir dari CNN Indonesia.com, 11/5/2020, Sri Mulyani menyebut meluasnya penerapan PSBB di berbagai daerah pada kuartal II 2020 akan menyebabkan perlambatan ekonomi lebih dalam dari kuartal I.
Pertumbuhan ekonomi atau keselamatan?
Atas pernyataan dari Bu Sri Mulyani tersebut sepertinya sangat "sedih" dengan adanya PSBB yang menurunkan atau "memukul" perekonomian kita..
Kata diksi yang digunakan beliau itu bagi penulis dan mungkin kita menimbulkan arti menyesalkan lamanya penerapan PSBB sampai berjilid-jilid.
Ya, mau bagaimana lagi, namanya juga Pandemi ini tidak habis-habis juga. Arahan dan aturan pemerintah kepada masyarakat pun harus di rumah aja. Masyarakat pun banyak yang mematuhinya.
Dampaknya memang pada penurunan ekonomi bangsa dan negara. Banyak juga anggaran dikeluarkan oleh negara untuk membantu masyarakat, sedangkan pemasukan ke kas negara menurun juga. Apapun ceritanya, semua negara mengalami hal tersebut.Â
Meski perekonomian terpuruk, tetapi keselamatan masyarakat harus jadi yang utama. Meskipun Bu Sri Mulyani mengatakan PSBB "memukul" ekonomi, tetapi jangan bersedih karena negara lain juga begitu.
Perekonomian itu memang penting karena sebagai penopang pertumbuhan sebuah negara dan bidang kehidupan. Ketika perekonomian meningkat, maka beragam proses pembangunan dapat diwujudkan sehingga mampu menyejahterakan rakyat.
Akan tetapi, jangan sampai karena ekonomi terpuruk, maka ingin mengeluarkan kebijakan melonggarkan aktivitas rakyat dan ekonomi saat ini. Itu yang bahaya. Itu yang akan menyebabkan Pandemi tidak akan habis-habis.
