Tapi, dengan menolak jenazah perawat itu membuktikan keprihatinan dan kesedihan. Banyak juga provokator di masyarakat sehingga masyarakat menolak dan menolak pemakaman jenazah.
Apa salahnya kita meniru Prancis yang benar-benar serius memperhatikan kesejahteraan dan keselamatan tenaga medis mereka.
Prancis termasuk negara yang banyak warganya terinfeksi virus Corona. Angka  kematian di rumah sakit sekarang 10.129 jiwa sementara di rumah perawatan ada berjumlah 5.600 orang, menjadikan seluruhnya 15.729 korban meninggal.
Dengan demikian, begitu berharganya kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan tenaga medis mereka.
Kita pun harusnya begitu. Jika pemerintah tidak bisa memberikan bonus, sebaiknya kita ajak masyarakat untuk tidak menolak pemakaman jenazah positif Covid-19 dan memberikan penghargaan buat mereka pahlawan kesehatan dan kemanusiaan.
Kiranya, Prancis dapat menjadi acuan kita untuk menghargai para medis yang bertugas saat ini. Itu penting sebagai bentuk semangat mengamalkan sila-sila Pancasila yang menjadi pedoman hidup bangsa.
Kita menghormati, mencintai, menghargai para medis dan jenazah yang hendak dimakamkan. Begitulah peran kita sebagai sebuah bangsa, saudara di tanah air Indonesia ini.