Mohon tunggu...
Juanda
Juanda Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer Taruna

$alam Hati Gembira ...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menikmati 3 Dunia dalam 1 Genggaman

19 Juli 2019   12:54 Diperbarui: 19 Juli 2019   12:56 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini, tidak mungkin orang hidup dalam dunia nyata saja, tanpa behubungan dengan dunia maya. Kecuali tidak ada jaringan internet. Ini telah menjadi kebutuhan yang begitu mendesak. Ada seorang anak muda yang masih nge-kost dengan uang yang terbatas, lalu bingung antara buat membeli pulsa atau sarapan pagi.

Itulah kenyataannya. Coba perhatikan yang lagi nongkrong di warteg atau kedai kopi, tak mungkin tangannya tidak mengotak-atik ponselnya. Dunia maya seakan telah 'merampas' dunia nyata, dalam diri seseorang.      

Dunia Lain

Yang ini, baru berbeda dengan dunia nyata dan dunia maya. Setiap orang atau keyakinan akan memiliki pengetahuan adanya dunia lain ini. Ini bukan hanya bicara masalah tempat yang bernama surga atau neraka, yang kelak akan didiami oleh seseorang.

Juga tidak sedang membicarakan seperti yang ada pada film Alice in Wonderland atau Watchmen. Bukan pula terkait dengan buku seperti: The God Particle atau 25 Big Ideas: The Science that's Changing our World.

Dunia lain di sini, juga bisa dinikmati oleh seseorang saat masih berada di dunia nyata, yang sedang juga menikmati dunia maya dalam kehidupannya. Banyak peristiwa yang kita alami bisa terjadi di luar nalar. Seakan ada mata yang mengawasi (seperti CCTV) dan ada tangan yang bekerja yang tidak tampak secara kasatmata.

Percaya atau tidak, khususnya untuk orang yang beragama pasti akan bisa merasakan hal ini. Sulit untuk dipikirkan, namun bisa membuat bulu kuduk berdiri atau merinding, yang bukan karena hembusan angin dingin tentunya.

Saat seseorang sendirian berada di rumah yang besar sekali, sambil menonton film horor atau laporan berita pembunuhan, maka tiba-tiba tubuhnya bisa merinding ketakutan, meski nalarnya sedang bekerja dengan normal. Apalagi tiba-tiba ada suara yang mengagetkan, seperti ada barang yang jatuh, akan menambah rasa takutnya.

Jika ada seorang rasionalis sekalipun yang mau berdoa, bersyukur atau takut tertimpa petaka (kualat) akibat telah melakukan suatu perbuatan tertentu, maka pengaruh dari dunia lain ini,  telah 'merasuk' menjadi bagian dari hidupnya.

Berapa banyak dari kita yang mau melakukan suatu perintah dari seorang pemimpin agama, maka perlu lebih dahulu ditakut-takuti dengan sangsi dan akibatnya, jika tidak mau segera menaatinya selama masih hidup di dunia ini?

Manusia itu multidimensi. Tubuhnya bisa ada di dunia nyata, namun pikirannya sedang menikmati dunia maya dan perasaannya sedang merasakan dunia lain pula. Ini bisa dialami secara terpisah, namun juga bisa terjadi secara bersamaan.

Pernah mengalaminya?

Salam kompasianer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun