Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi antara dua orang atau lebih atau sekelompok. Istilah komunikasi dalam bahasa latin "communicatus" yang artinya berbagi, menerima atau menjadi milik bersama dan dalam bahasa inggris "communication".
Komunikasi bisa di lakukan dengan dua cara yaitu secara verbal maupun non-verbal. Komunikasi verbal mengungkapkannya dengan kata-kata secara lisan maupun tulisan. Sedangkan komunikasi non-verbal dengan simbol, gerakan tubuh atau isyarat, gambar, dan ekspresi.
Komunikasi verbal secara lisan seperti, berbicara secara langsung, bisa juga melalui telepon atau sosial media, komunikasi verbal dengan tulisan seperti, surat, chatting dan sebagainya. Komunikasi non-verbal juga bisa melalui sosial media kita melakukan video call dengan seseorang dan melakukan gerakan tubuh atau isyarat, gerakan wajah, komunikasi sentuhan. Ketika kita marah atau kesal, kadang kita berbicara dengan keras karena mengalami emosi, salah satu contoh komunikasi non-verbal. Komunikasi verbal juga melengkapi komunikasi non-verbal.
Adapun Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli, sebagai berikut :
- Hafield Cangara
Hafield Cangara menyatakan suatu definisi baru tentang komunikasi, beliau menyatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih melakukan pertukaran isu dengan satu sama lainnya yang pada di gilirannya akan datang pada saling pengertian
- Theodore M. Newcomb
Dari Theodore M. Newcomb, komunikasi adalah sebuah pengiriman berita yang terjadi asal rangsangan diskriminatif dari pengirim ke penerima.
- Gerald R. Miller
Dari Gerald R. Miller profesor Amerika Serikat pada bidang komunikasi mengatakan sebuah komunikasi dapat terjadi ketika seseorang memberikan pesan ke penerima menggunakan tujuan buat mempengaruhi si penerima pesan tersebut.
- Hoveland
Berdasarkan Hoveland, komunikasi merupakan proses dimana komunikator membarui sikap orang lain dengan mengirim stimulus, biasanya simbol dalam bentuk kata istilah yang membarui  perilaku orang lain.
- Raymond S. Ross
Komunikasi merupakan suatu proses menyortir, penentu, dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sebagai akibatnya membantu pendengar membangkitkan makna atau tanggapan berasal dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator
- James A.F Stoner
Menurut James A.F Stoner, komunikasi adalah suatu proses di seorang yang berusaha buat memberikan pengertian serta informasi menggunakan cara menyampaikan pesan pada orang lain
Dari beberapa pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses menyampaikan informasi atau pesan bisa dengan menggunakan simbol-simbol dari penyampai ke penerima tersebut.
Komunikasi mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Komunikasi merupakan suatu proses
Komunikasi artinya suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi secara terus menerus dan berkaitan sama dengan yang lain dalam waktu tertentu. Dalam suatu proses komunikasi, berupa dinamis yang artinya selalu mengalami perubahan dan itu terjadi terus menerus
2. Komunikasi merupakan upaya yang direncana dan mempunyai tujuan
Komunikasi artinya suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar, sengaja, dan sinkron dengan tujuan atau harapan asal pelaku. Maksud dari sadar ialah aktivitas komunikasi dilakukan dalam kondisi psikologis yang terkontrol atau terkendali bukan pada keadaan sedang mimpi. Direncana maksudnya komunikasi yang terjadi memang sesuai menggunakan apa yang dimaksud oleh sang pelaku. Lain dengan tujuan artinya kinerja yang diinginkan
3. Komunikasi meminta adanya partisipasi dan kerjasama dalam pelaku yang terlibat
Komunikasi yang efektif jika semua pihak sama sama ikut terlibat dan memiliki perhatian atau pandangan yang sama terhadap pokok pesan yang disampaikan
4. Komunikasi bersifat simbolis
Komunikasi intinya memakai lambang lambang atau simbol simbol. Dalam komunikasi lisan, perwujudan dari lambang lambang atau simbol simbol artinya istilah kata, kalimat, angkat dan tanda tanda lainnya yang sistematis pada suatu bahasa. Sebaliknya dalam komunikasi non-verbal seperti gerakan tubuh atau menggunakan isyarat, tangan, kaki, mata, wajah, warna, gambar, sinyal, simbol simbol, bendera, lambang lambang lalu lintas atau larangan, dan lain lain.
5. Komunikasi berkarakter transaksional
Intinya komunikasi yang meminta adanya tindakan memberi serta menerima antara pengirim dan penerima. Komunikasi tidak hanya ditetapkan oleh salah satu sisi saja, akan tetapi dari kedua sisi dalam berkomunikasi yaitu pengirim dan penerima tersebut
6. Komunikasi menerus faktor ruang dan waktu yang bersamaan
Pelaku komunikasi tidak wajib ada di dalam ruang dan waktu yang bersamaan karena adanya kemajuan teknologi mengikuti jaman sekarang, komunikasi sekarang bisa dilakukan secara online melalui handpone atau media seperti, komunikasi dengan radio, televisi, telepon, whatsApp, instagram, line, email, media sosial, dan lain lain
Tujuan Komunikasi
Tujuan Komunikasi adalah agar kita bisa saling terhubung satu sama lain, dan untuk mampu mengetahui informasi dapat di terima dan di mengerti atau tidak oleh orang lain. Beberapa tujuan komunikasi yang lain :
- Meyakinkan seseorang atau kelompok
Komunikasi bisa mengubah pola pikir atau pemahaman seseorang. Dalam berbisnis atau organisasi komunikasi yang sangat baik, bisa meyakinkan orang tersebut terhadap sesuatu hal yang baik.
- Mengembangkan keterampilan atau talenta
Kita dapat berkomunikasi dengan orang lain untuk dapat membantu dalam melakukan pengembangan diri kita dalam keterampilan atau talenta yang kita miliki.
- Menyampaikan wawasan kepada orang lain
Maksud dari komunikasi ini kita menyampaikan wawasan atau ilmu yang dimiliki untuk orang lain, seperti kita membuat sebuah jurnal yang bisa dibaca oleh orang lain dan bisa menambah wawasan mereka.
Selain memiliki beberapa tujuan, komunikasi juga memiliki fungsi yang dapat memberikan manfaat kepada kita.
Fungsi Komunikasi
Berikut beberapa fungsi komunikasi, yaitu :
- Alat motivasi
Komunikasi yang baik dapat meningkatkan atau membuat seseorang menjadi motivasi dalam melakukan sesuatu. Ketika kita berkomunikasi dengan seseorang tanpa kita sadari kita bisa memotivasi orang tersebut dengan kata-kata yang disampaikan oleh kita dengan baik.
- Alat kendali atau kontrol
Fungsi komunikasi sebagai alat kendali atau kontrol. Dalam alat kendali berarti dengan komunikasi perilaku atau cara penyampaian seseorang dengan baik dapat dipatuhi
- Ungkapan emosional
Ungkapan emosional adalah cara seseorang mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, seperti sedang marah, senang, emosi, kecewa, sedih, sakit, dan lain-lain.
Pengertian Semiotika
Semiotika berasal dari bahasa Yunani "Semion" yang artinya tanda atau "seme". Kata semiotika dari bahasa Inggris "Semiotics". Nama lain dari semiotika "semiology". Semiotika merujuk kepada istilah yang diberikan oleh Charles Sander Peirce (1839-1914), sedangkan istilah semiology merujuk kepada istilah yang diberikan oleh Ferdinand de Saussure (1857-1913) yang memiliki arti yang sama. Semiotika adalah ilmu yang mempelajarikan tentang tanda-tanda (signs).
Sejarah semiotika
Semiotika atau semiologi. Perkembangan semiotika mulai masa ke masa dan sudah ada asalnya dari jaman dahulu, abad pertengahan, jaman renaissance serta jaman terkini. Zaman antik dari plato 427-347 Sebelum Masehi , Aristoteles 384-322 Sebelum Masehi, kaum Stoic 300-200 Sebelum Masehi , dan kaum Epicureans 300 Sebelum Masehi sampai pertama Masehi
Perkembangan berasal sejak zaman kuno sampai renaissance adalah zaman terkini. Perkembangan yang penting saat zaman ini yaitu sejak mulai ada nya ilmu pengetahuan alam menurut cara ini ditandai dengan datang nya masa Aufklarung. Pada zaman terkini, adanya banyak tokoh yang berupaya mengubah dunia terutama di kembangkan pada ilmu pengetahuan. Pada hubungan kebangsaan, zaman ini sudah lahir filsafat analitika bahasa. Dalam beberapa yang ada pada zaman ini, yaitu rasionalisme tokohnya yaitu Rene Descartes (bapak filsafat modern), empirisme tokohnya yaitu thomas hobbes, john locke, serta david hume. Kritisisme immanuel kant dan august comte sebagai pendiri paham positivisme
Semiotika dengan Komunikasi
Semiotika yang dikemukakan oleh Alex Sobur dalam bukunya Semiotika Komunikasi merupakan teori yang berguna untuk mengkaji tanda atau ilmu tentang sistem tanda. Menurut ahli sastra teeuw, mendefinisikan semiotik adalah tanda sebagai tindakan komunikasi dan kemudian disempurnakannya menjadi model sastra yang mempertanggung jawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk pemahaman gejala sebagai alat komunikasi yang khas dalam masyarakat manapun.
Adapun Semiotika dari Beberapa Para Ahli :
- Semiotika menurut Charle S. Pierce
"Charle S. Pierce mewakili Amerika mengemukakan teori segitiga makna yang terdiri asal tiga elemen utama, yaitu tanda (sign), object, serta interpretant. Tanda dari Charle S. Pierce terdiri asal simbol artinya tanda yang ada berasal konvensi, ikon ialah tanda yang ada dari perwakilan fisik, serta indeks ialah tanda yang dari hubungan sebab-akibat. Acuan tanda disebut juga objek. Objek atau acuan tanda merupakan konteks sosial yang sebagai surat keterangan referensi asal tanda atau dirujuk di pertanda. Interpretant atau pengguna tanda merupakan konsep pemikiran dari orang yang memakai tanda serta menerapkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam pikiran seseorang objek sebuah pertanda"

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita berkomunikasi dengan menggunakan tanda, seperti kata, bahasa, simbol, lambang, gambar, gerak, dan lain lain.
Hal yang paling krusial pada sebuah proses semiosis ialah bagaimana seorang dapat memakai pertanda saat makna itu ada pada pikiran di saat berkomunikasi
- Semiotika dari Ferdinand De Saussure
Teori semiotik dikemukakan sang Ferdinand De Saussure mewakili Eropa. Semiotik dibagi menjadi empat bagian yaitu, penanda (signifier), pertanda (signified), langue dan parole, synchronic serta diachronic, syntagmatic dan paradigmatic. Penanda sebagai bentuk atau wujud fisik bisa melalui karya arsitektur, sedangkan pertanda menjadi makna yang terungkap melalui konsep, fungsi atau nilai-nilai yang ada pada karya arsitektur. Menurut Saussure, signifier serta signified tidak dapat dipisahkan. Relasi antara penanda dan pertanda sesuai kesepakatan, bisa di anggap signifikasi. Semiotika signifikasi merupakan sistem pertanda yang menelaah elemen tanda dalam sebuah sistem sesuai hukum tertentu. Konvensi sosial diharapkan buat bisa memaknai makna pertanda tersebut.
Dari Saussure, Langue ialah pengetahuan yang dimiliki sang insan akan suatu hal eksklusif. Langue diartikan menjadi suatu bentuk berasal tanda atau kode tersebut. Parole ialah kegiatan yang dilakukan langsung sesuai kemauan dan kecerdasan pada berpikir. Synchronic dan diachronic adalah konsep yang menelaah bahasa pada waktu tertentu. Synchronic merupakan pembahasan tentang kondisi yang berafiliasi dengan suatu ketika. Diachronic merupakan pembahasan wacana perkembangan yang terjadi pada suatu ketika tertentu. Syntagmatic dan paradigmatic artinya korelasi dari ilmu bahasa yang berisi perihal rangkaian kata, suara pada suatu konsep. Paradigmatic artinya suatu kalimat yang bisa diubah atau diganti dengan lain yang mempunyai makna sama.
Objek bagi Saussure disebut "referent". Saussure memaknai objek sebagai referent serta menjadi unsur tambahan dalam proses penandaan. Contoh, saat ada seseorang yang menyebut hewan kata "babi" itu termasuk signifier dengan ucapan yang terdengar mengumpat maka disebutkan hal itu merupakan tanda kesialan atau apes maksudnya di signified. Saussure mengatakan, signifier dan signified adalah satu kesatuan yang tidak bisa di pisah oleh apapun, seperti dua sepatu yang sama
- Semiotika dari Roland Barthes
Roland Barthes adalah penerus pemikiran Saussure. Teori semiotika Roland Barthes menjadi dua strata pertanda-tandaan, yaitu :
Tingkat Denotasi artinya tingkat pertandaan yang mengatakan hubungan penanda dan petanda-tanda para realitas, menghasilkan makna, langsung pribadi dan absolut.
Tingkat Konotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan korelasi penanda dan petanda-tanda yang terdapat di dalamnya beroperasi makna yang tak eksplisit, tak langsung, dan tidak sempurna.
Roland Barthes juga membahas tentang hal lain dari penanda yaitu "mitos". Barthes mengatakan mitos ada pada kedua penanda, setelah terbentuk sistem sign -- signifier -- signified, tanda akan menjadi penanda baru yang petanda dan bentuk baru. Suatu tanda yang sudah memiliki suatu makna konotasi akan berkembang menjadi makna denotasi, maka denotasi tersebut yang menjadi sebuah mitos. Contohnya, Dulu pohon beringin yang lebat ditakuti karena dipercayai adanya makhluk halus.
Gagasan Barthes dikenal dengan "order of signification", meliputi makna sebenarnya dan makna ganda.
- Semiotika menurut Umberto Eco
Umberto Eco sebagai pakar semiotika yang menghasilkan salah satu teori tentang tanda dan termasuk teori yang krusial. Umberto Eco membarui konsep tanda menjadi konsep fungsi tanda. Eco menyimpulkan bahwa "Satu tanda bukanlah entitas semiotik yang dapat ditawar, melainkan suatu kawasan pertemuan bagi unsur-unsur independen yang asal dari dua sistem tidak sama berasal dua tingkat yang berbeda yakni ungkapan dan isi, serta bertemu atas dasar hubungan pengkodean"
- Semiotika berdasarkan Van Zoest
Menjelaskan bahwa semiotika meneliti pertanda, penggunaan tanda-tanda serta segala sesuatu yang berkaitan dengan tanda. Kegunaan semiotika tidak bisa dipisahkan dari pragamatik, yaitu buat mengetahui apa yang wajib dilakukan dengan tanda serta apa reaksi insan waktu berhadapan menggunakan tanda tersebut.
Semiotika mempelajari tentang bagaimana kita mampu berkomunikasi dengan seseorang menggunakan tanda-tanda yang terdapat untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada orang lain.
Tujuan semiotika buat dapat mengetahui makna-makna yang terkandung pada tanda. Melalui semiotika juga kita bisa mengetahui lebih jelasnya perihal komunikasi yang disampaikan dengan menggunakan tanda.
Dalam Semiotika terdapat konsep-konsep dasar, yaitu :
1. Tanda/Simbol
Tanda terbagi menjadi tiga, yakni :
- Tanda (sign) berupa suara, huruf, gambar, gerak, dan bentuk
- Penanda (signifier) berupa apa yang dikatakan atau didengarkan, dan apa yang ditulis dan dibaca
- Petanda (signified) aspek mental bahasa, berupa gambaran mental, pikiran, dan konsepÂ
Ketiga diatas harus dilakukan secara menyeluruh. Jika salah salah satunya tidak ada maka tanda tersebut tidak dapat dimengerti oleh manusia. Hubungan antara penanda dan petanda saling berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan makna atas tanda tersebut. Adapula tanda yang berupa gambar seperti, ikon, indeks dan simbol.
Ikon ditandai dengan persamaan terutama objek yang bisa diwakili. Ikon bisa kita jadikan dengan sesuatu hal yang dimaksud dan dapat dilihat secara langsung. Ikon berupa gambar dan patung. Contohnya : gambar tempat parkir motor atau mobil
Indeks, ditandai dengan hubungan sebab akibat. Tanda tersebut bisa menjadi sebab akibat yang dapat diwakili oleh gambar. Contohnya, bendera bisa menjadi sesuatu tanda atas apapun.
2. Kode
Kode termasuk salah satu tanda untuk pesan tersebut bisa tersampaikan kepada orang-orang tertentu. Kode semiotika memiliki lima jenis, yaitu :
- Kode Hermeneutik berupa pertanyaan, teka-teki dan respon yang memiliki jawaban yang pasti.
- Kode Sematik berupa feminim, kebangsaan, dan lain-lain.
- Kode Simbolik berupa pertentangan antar dua unsur
- Kode Narasi berupa cerita, urutan, dan narasi
- Kode Kebudayaan berupa anonim, mitos, sejarah, dan moral.
3. Makna
Makna terdapat dua macam yaitu, makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif adalah makna yang memuat hal-hal sebenarnya, sedangkan makna konotatif adalah makna yang tidak sebenarnya.
Ada sembilan macam-macam bentuk semiotik, yaitu semiotik analitik, semiotik deskriptif, semiotik faunal, semiotik kultural, semiotik naratif, semiotik natural, Â semiotik normatif, semiotik sosial, dan terakhir semiotik struktural. Berikut penjelasan mengenai sembilan bentuk semiotik tersebut.
1. Semiotik Analitik
Semiotik Analitik adalah salah satu semiotik yang mengkaji pada sistem tanda. Pierce mengatakan, semiotik bertujukan pada tanda serta menjadi ide, obyek, dan makna. Ide bisa digunakan sebagai lambang, makna ialah keharusan yang ada dalam lambang yang mengarah pada obyek tertentu
2. Semiotik Deskriptif
Semiotik deskriptik ialah semiotik yang mengamati sistem tanda yang dapat dialami kini, biarpun ada tanda yang dari dulu tetap bisa dilihat sampai sekarang.
3. Semiotik Faunal
Semiotik faunal merupakan semiotik yang khusus mengamati sistem tanda yang dilahirkan oleh hewan. Contohnya suara hewan tokek menunjukkan bahwa ada hewan tersebut di sekitar kita atau tempat suara tersebut. Semiotik faunal ialah semiotik yang secara spesifik mampu menganalisis sikap hewan.
4. Semiotik kultural
Semiotik kultural ialah semiotik yang khusus spesifik menyelidiki sistem tanda yang berlaku pada kebudayaan rakyat pada kawasan tertentu. Kebudayaan yang ada pada masyarakat mempunyai tanda-tanda yang spesifik serta berbeda dengan masyarakat di kawasan lain
5. Semiotik naratif
Semiotik naratif merupakan semiotik yang mengkaji sistem tanda dalam cerita yang berwujud mitos dan lisan
6. Semiotik natural
Semiotik natural merupakan semiotik yang khusus mengkaji sistem tanda yang untuk alam. Contohnya cuaca yang mendung itu tanda akan terjadi hujan
7. Semiotik normatif
Semiotik normatif merupakan semiotik yang khusus mengkaji sistem tanda yang di ciptakan oleh manusia yang untuk norma-norma. Contohya mencium tangan orang tua saat berpamitan.
8. Semiotik sosial
Semiotik sosial ialah semiotik yang khusus mempelajari sistem tanda yang dibuatkan oleh manusia berupa lambang.
9. Semiotik struktural
Semiotik struktural ialah semiotik yang khusus mempelajari sistem tanda yang diwujudkan melalui tatanan bahasa.
Dalam pendidikan semiotika sangat penting, pendidikan formal dan non formal. Pendidikan tidak selalu di dalam sekolah saja, sekarang pendidikan juga bisa dengan melalui sosial media. Contohnya guru atau dosen bisa belajar melalui google meet atau zoom dan berbagai aplikasi belajar lainnya.
Dalam komunikasi bisa juga menggunakan semiotik yaitu dengan tanda-tanda yang ada sebagai alat dalam berkomunikasi untuk menyampaikan makna tersebut. Sistem semiotika berhubungan dengan komunikasi. Contohnya tanda dalam menyampaikan atau mengirim pesan dari si pengirim kepada penerima menurut kode-kode yang ada.
Sebagai makhluk sosial, manusia saling membutuhkan satu sama lain, manusia pasti dalam sehari hari melakukan interaksi yaitu komunikasi. Semiotika sangat penting dalam berkomunikasi. Manusia juga mempunyai kemampuan berkomunikasi yang bagus dan menggunakan media yang sudah ada mengikuti jaman dengan canggih. Dalam komunikasi manusia sering menggunakan simbol simbol atau tanda tanda secara langsung maupun secara jarak jauh. Manusia bisa membuat simbol simbol dan memberikan arti melalui gejala gejala alam yang ada di sekitar kira, sedangkan hewan dapat memercayakan bunyi atau bau dari sekitar dan merespon.
Referensi :Â
Darma, Surya. 2020. Pengantar Teori Semiotika
http://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/2013/3/131510000129_BAB%20II.pdf Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI