Mohon tunggu...
Jufrianto Siahaan
Jufrianto Siahaan Mohon Tunggu... Buruh - Selamat membaca Catatan Harian saya.

Pengendara motor yang tak pernah menginjak rem untuk kelajuan ide yang muncul sepanjang perjalanan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Berwisata Lintas Pulau, Tanpa Rasa Galau

25 Juni 2018   00:46 Diperbarui: 25 Juni 2018   20:32 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali lagi ke pengalaman #AsyiknyaNaikFerry. Begitu memasuki lambung kapal, kami dipandu oleh para petugas untuk menempatkan posisi kendaraan dengan benar. Perhitungan mereka cukup cermat. Ruang antarkendaraan diatur sedemikian rupa agar muatan kapal menjadi optimal dan para penumpang di dalam kendaraan tersebut dapat keluar masuk dengan leluasa.

Ruangan untuk penumpang pun relatif nyaman. Kami mendapati sebuah ruangan terisi dengan banyak kursi empuk serta fasilitas pelayanan publik yang cukup standar. Mulai dari televisi, ruang menyusui, mushola, toilet serta pendingin ruangan.

Dokpri
Dokpri
Bagi para penumpang yang ingin menikmati panorama laut atau menyaksikan kepadatan Selat Bali oleh lalu lalangnya kapal ferry, bisa menuju ke sisi tepi kapal. Memang, angin cukup kencang. Apalagi jika melakukan perjalanan pada malam hari, maka temperatur udara di luar akan terasa dingin.

Dalam sebuah kesempatan, saya bahkan mendapati sekelompok muda-mudi ala kids jaman now asyik berswafoto dari berbagai sudut kapal. Mereka mencari spot yang keren untuk bisa dipajang di media sosial dengan menyematkan tagar #AsyiknyaNaikFerry seolah hendak membuat iri para penggemar mereka dengan pengalaman yang mereka dapat di atas kapal ferry.

Tak terasa kapal yang kami tumpangi akan tiba di Pelabuhan Gilimanuk. Terdengar suara pengumuman yang menyarankan agar kami kembali menuju kendaraan masing-masing. Setelah berada di mobil, kami merasakan kapal sedang berolah gerak untuk bersandar di dermaga. Ketika posisi kapal sudah tepat, perlahan pintu pendarat (ramp door) diturunkan. Deru mesin kendaraan mulai menyala-nyala dan bersiap untuk keluar kapal secara bergiliran. Para petugas pun memandu pergerakan kendaraan agar keluar dengan tertib.

Tanpa Rasa Galau


Keinginan kami bertamasya ke Bali dengan menggunakan mobil barangkali akan menjadi impian belaka apabila tidak ada infrastruktur maupun sarana transportasi yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Tak seperti halnya Pulau Madura yang memiliki Jembatan Suramadu sehingga memudahkan warga Madura maupun Surabaya dan sekitarnya untuk saling mengakses satu sama lain. Kapal ferry menjadi jawaban atas kegalauan kami yang hendak berlibur ke suatu tempat yang termasyur akan pariwisatanya, dengan biaya perjalanan yang relatif murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun