Mohon tunggu...
Yulius Sugiharto
Yulius Sugiharto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Writer.

Gemar menulis. Hobi baca.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aku Cinta Negaraku tapi Aku Benci Politiknya

1 Mei 2018   08:58 Diperbarui: 1 Mei 2018   09:31 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah pribadi

Aku termasuk orang yang paling tidak suka bicara politik karena banyak orang bilang politik itu kotor. Tapi kekisruhan politik di Indonesia tanah airku tercinta belakangan ini membuatku sedikit risih sekaligus kuatir dan aku terpaksa harus mengeluarkan unek2x ku

Kenapa politik di Indonesia setiap kali ada pemilihan presiden atau kepala daerah senantiasa bikin masyarakat kuatir ? Karena tidak semua calon yang mau menang memiliki karakter dan itikad yang baik begitupula dengan pendukungnya .

Di kala negara lain berusaha untuk memajukan negaranya setiap kali pemilu, kita di Indonesia mau dan setelah pemilu sudah pusing dengan masa pe-milu yang akan datang akan seperti apa prosesnya dan apakah aman dan tertib dan bebas kecurangan.

Setelah indonesia merdeka tahun 1945, masuk orde baru tahun 65 dan orde reformasi tahun 98, politik indonesia sayangnya kelihatannya masih jauh dari ideal. Calon politiknya banyakan masih yang pusingin kepentingan diri, kepentingan partai, dan bukannya mendingan tapi makin menjadi2x. Di Amerika saja belakangan begitu, Indonesia apalagi.  Sulit diharapkan bisa berubah.

Indonesia aku rasa baru bisa berubah menjadi lebih maju jika setiap calon presiden atau kepala desa yang boleh mencalonkan diri hanyalah calon yang sudah mapan dan yang paling penting yang ini jarang,  benar2x mau memajukan bangsanya secara tulus, tidak banyak agenda terselubung, tetap boleh berambisi tapi berusaha menang dengan cara2x yang elegan alias tidak berusaha menjatuhkan saingan politiknya dengan cara apapun secara kotor.

Selama itu belum ada, maka jangan heran jika setiap menjelang pemilu dan sesudahnya kita senantiasa harus menghadapi hal tidak nyaman dan aman.

Ada satu contoh politikus yang boleh jadi panutan yaitu mayor new york bernama Bloomberg. Beliau boleh dikatakan negarawan sejati karena ia terjun ke politik murni sekedar untuk membuktikan dirinya bisa menjadi politikus yang bagus juga. Beliau sudah mapan dari bisnisnya sebagai penyedia jasa teknologi informasi di bagian finansial, dan saat ia terpilih sebagai mayor kota New York, ia hanya meminta bayaran yang sedikit saja dan kelihatannya beliau selama menjabat berusaha dengan tulus dan serius memperbaiki dan mengembangkan kota New York menjadi lebih baik.

Dan hasilnya memang kota New York menjadi lebih baik. 

Intinya adalah perbanyak calon2x presiden/kepala daerah yang bisa membuat bangsa dan negara ini lebih baik karena dia sudah mapan dan memang mau secara tulus membangun kota dan negara di Indonesia dan juga berkarakter yang baik,maka kekuatiran setiap kali mau dan menjelang pilkada/pilpres, rakyat Indonesia bukannya menjadi paranoid tapi malah semakin optimis akan masa depan Indonesia.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun