Kader di bawah tidak mengetahui bagaimana perjuangan ZH sebenarnya. Tanpa gembar-gembor. Tidak
Menepuk dada, untuk bekerja, berjuang keliling daerah se Nusantara.
Orang tentu akan menyalahkan ketua umum ZH.
Tidak menyalahkan Amien Rais (yang sering bermanuver di publik dan sering berbeda kebijakan dengan ketum ZH). Sehingga di media menyebut bahwa di PAN ada 2 MATAHARI.
Tidak menyalahkan Mulfahri sebagai Ketua Fraksi PAN DPR RI (yang melalui jalan sunyi, nyaris tak terdengar ide dan gagasannya selama 5 tahun menjabat).
Tidak menyalahkan Asman Abnur, yang tidak pernah membina, berinteraksi, dan memberi manfaat buat partai.
Tidak menyalahkan kader yang lain. Tapi yang salah adalah ZH.
Sebagai seorang pemimpin, semua ditanggung oleh ZH. ZH telah mengakui bahwa itu merupakan tanggungjawabnya. Justru dengan sikap ikhlas dan pasrahnya dalam berjuang, malah 28 DPW meminta agar ZH maju kembali sebagai ketum PAN.
Eh.. menjelang kongres, semua bak seperti seorang PAHLAWAN.Sadarlah kita semua. Bahwa sejarah itu tidak bisa dihapus.
Jika mau bertarung, bertarunglah secara jantan dan ksatria.
Jangan gunakan punggung tokoh senior untuk memanfaatkan pengaruh agar dapat suara,
Jangan memakai bahasa negatif dan menebar fitnah untuk menaikkan elektabilitas,
Jangan gunakan "politik gendong mbah Surip",
Yang bertarung itu bukan Zulkifli Hasan vs Amien Rais, tapi Zulkifli Hasan vs Mulfahri Harahap,