Mohon tunggu...
Jowanjo
Jowanjo Mohon Tunggu... Human Resources - Orang lombo

kuliah lah kamu supaya kamu tau bagamana pendidikan itu membodohimu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Ajak "Tuhan" Kampanye

7 Januari 2019   03:47 Diperbarui: 10 Januari 2019   13:39 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah politik jangan dicampuradukan dengan agama. Tuhan jangan diajak kampanye. tuhan kok diajak kampanye.itu adalah kata KH.Said Aqil Siraj selaku pemimpin NU yang menjabat sekarang

Memang penomena politik yang terjadi saat ini seperti itu, agama sebagai alat kampanye kata politik sudah jauh dari difinisi dari politik itu sendiri. sering diartikan oleh masyarakat awam, kata politik itu sebagai kata yang kotor atau cara yang kotor karna ulah politikus-politikus yang membawa politik ke jalan yang kotor dengan mengandalkan agama sebagai tameng perlindungannya  

Meskipun politik itu siasat, cara atau apapun maknanya,tentu saja terlepas dari latar belekang apapun, karna hakekatnya politik penuh dengan siasat dan tentu saja siasat licik. Karna siasat inilah meskipun membawa misi bijak, tatkala duduk dalam jabatan yang tinggi dan melihat tebalnya uang ternyata semakin melemahkan iman dan tentu saja nurani tergadaikan.

Kembali pada persoalan tidak di perkenankannya agama menjadi alat politik karena agama itu ajaran yang suci dan mengajarkn manusia tentang kebaikan dan keindahan budi, namun siapapun penganut agama tidak di larang pula berpolitik asalkan tidak menggunakan agama sebagai alat politk. Karna selain perbuatan yang keluar dari nurani yang pasti perbuatan itu amat biadab dan keji.

Kekejian para politikus yang menggunakan agama akan semakin nyata tatkala ketika terjerat kasus korupsi pun masih saja menggunakan ayat-ayat suci sebagai tameng. Alih-alih mengakui perbuatannya merupakan kejahtan,justru semakin percaya diri memamfaatkan firman tuhan ini sebagai pijakan atas kebohongan yang telah dilakukan.

Suatu kasus di salah satu desa di Lombok tengah kami berhenti untuk solat jum,at di salah satu desa kami melihat atribut kampanye di dalam masjid itu, kami melihat jam-jam dinding yang latar belakng foto salah satu calon DPR-RI. saya melihat keadaan itu sangat miris, agama di jadikan alat politik atau masjid dijadikan wadah untuk kampanye. sejak itu lah saya baru mengingat perkataan KH.Said Aqil Siraj,M.A. yang mengatakan "tuhan jangan di ajak kampanye, tuhan kok diajak kampanye".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun