Mohon tunggu...
Joviano DevanAqillah
Joviano DevanAqillah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Nama

Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menuju ke Dunia Liberal atau Realism

12 Maret 2020   22:29 Diperbarui: 12 Maret 2020   22:34 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika perang Napoleon pada tahun 1803, perang tersebut bertujuan untuk mengambil wilayah dan sumberdaya alam, tetapi dijaman informasi ini kekayaan suatu negara bukan terlatak pada sumberdaya alam negara tersebut melainkan  perusahaan di negara tersebut. 

Bisa kita ambil contoh perusahaan-perusahaan amerika seperi Google, Facebook, Amazon dll, perusahaan seperti itulah yang membuat ekonomi Amerika serikat sangat berkembang, jika negara lain ingin Menyerang Amerika yang mereka dapat hanya khancuran dikarenakan tidak mungkin negara tersebut menyerang silicon valley, untuk menggambil asset-asset perusahaan tersebut. Hal tersebut mejadikan perang sangat tidak memunkinkan. 

Tetapi realisme kembali muncul akhir-akhir ini dibutikan dengan keluarnya UK dari European Union, Terpilihnya Donald Trump menjadi presiden Amerika serikat yang sangat anti imigran, munculnya Cina sebagai raksasa ekonomi baru dunia. 

China sangat diuntungkan dengan tenaga kerja mereka yang murah dan tertutupnya politik mereka, bandingkan dengan Amerika Serikat yang mana tenaga kerja mereka yang mahal dan politik dalam negeri yang sangat terbuka. 

China sangat diuntungkan dalam sisi ini dengan tenaga kerja yang murah, membuat perusahaan Amerika Serikat menghasilkan produk mereka di China, dan juga politik China yang sangat tertutup membuat Amerika tidak bisa memprediksi langkah yang akan di ambil china, sedangkan china bisa mlihat langkah-langkah yang mungkin di ambil amerika.    

- Penutup :  

Kita tidak tahu pasti dunia akan menuju liberal atau realism, tetapi kita bisa melihat bahwa dunia menjadi lebih baik. Penyakit, Perang, kelaparan sudah sangat jarang walaupun diberbagai belahan dunia masih ada. 

Akhir-akhir ini terjadi pandemic yang bernama Covid-19, dunia sangat gaduh dengan munculnya Virus tersebut, padahal sebenarnya tidak seburuk yang kita lihat jika dibandingkan dengan black death dan spanish flue, yang mana penyakit tersebut diakibatkan oleh perdangan antar negara dan minimnya pengetahuan akan medis, sekarang tenaga medis dan pengetahuan sudah sngat berkembang 40.000 pasien yang terjangkit Covid-19 sudah sembuh, manusia sudah bisa mengontrol sebuah pandemic. 

Berbicara tentang kelaparan, sudah sangat jarang manusia yang mati akibat kelaparan, bahkan menurut data lebih banyak manusia yng mati akibt tesengat listrik darpida kelaparan. Kita tidak hanya bisa berharap melainkan kita bisa berkontribusi dalam memajukan umat manusia.
     
References Harari, Y. N. (2011). Sapien. Israel: Kitzur Toldot Ha'enoshut.
Jackson, R. (2013). Introduction to International Relations. Oxford: Oxford University Press Inc.
Pinker, S. (2018). Enlightenment Now. United States: Penguin Books.
Zuboff, S. (2019). The Age Of Surveillance Capitalism. London: Public Affairs, Hachette Book Group.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun