Mohon tunggu...
Aku Adalah Meteor
Aku Adalah Meteor Mohon Tunggu... Tentara - Penulis Yang Tersakiti

Menulis sejak kecil saat mulai bisa berbohong. Sadarlah bahwa doktrin lebih berbahaya dari peluru! yosuahenrip.47@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Solusi Ilusi Untuk Covid-19

24 April 2020   17:28 Diperbarui: 24 April 2020   22:57 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat kasus penyebaran Covid-19, imajinasi saya melayang jauh seolah mengejar cakrawala. Pertanyanyaan besar yang muncul dalam diri saya adalah:

1. Mengapa penyebarannya begitu masif dan cepat?

2. Mengapa bisa jauh lebih hebat dari SARS dan MERS-CoV yang satu keluarga?

3.  Apakah ada agen yang sengaja menularkan?

4. Lalu siapa?

Pikiran saya pulang pergi dari otak ke cakrawala lalu kembali, begitu terus, karena 4 pertanyaan itu. Tapi jauh dibalik itu, nurani saya mengarahkan untuk berpikir bagaimana memenangi pertempuran dengan virus ini terlebih dahulu, ketimbang memikirkan ke 4 pertanyaan yang aneh itu. Lalu muncul ide aneh lain dipikiran saya, seolah ada bohlam menyala namun tanpa selubung kaca. Terang namun berbahaya bila disentuh.

Untung saja pemerintah tidak menerapkan lockdown, karena pasti akan meruntuhkan ekonomi nasional. Bagaimana PSBB? Menurut opini saya pribadi, ini adalah aturan aneh yang lucu. Memang negeri ini penuh dengan sandiwara humor namun tidak membuat tertawa. Terlebih kemarin kita telah mendengarkan penjelasan rinci tentang perbedaan antara Mudik dan Pulang Kampung dari Bapak Presiden. Sekarang di tiap perbatasan daerah dijaga ketat. Di dirikan pos-pos pemeriksaan yang diisi oleh anggota TNI, POLRI, dan Satpol PP. Yang mudik disuruh putar balik, yg pulang kampung dipersilahkan melanjutkan perjalanan. Sedangkan kereta api dan bandar udara masih beroprasi. Mari tersenyum bersama-sama. 

Seandainya pos itu ada di tiap kecamatan, di awaki oleh petugas medis dengan perlatan medis yang lengkap, tentu saya tidak akan meng-upload tulisan ini. Tapi jiwa kritis saya meronta melihat pemandangan ini. 

"Musuh kita ini virus, bukan penjahat dengan kendaraan bermotor, bung!"

"Virus ini gak paham alasan mudik, pulang kampung, atau transportasi apa. Kalau dia nyaman ya hinggap!"

Seharusnya pemerintah juga jujur bahwa desinfektan atau handsanitizer tidak membunuh virus. Karena seingat saya waktu dulu di bangku SD, virus itu berbeda dari bakteri. Bakteri bisa mati, sedangkan virus tidak. Kalau dilihat dengan teliti, saya pribadi mendapati ada instansi tertentu yang overacting. Padahal mereka sadar bahwa itu bukan kapasitasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun