Kemunculan Jurnalisme Multimedia juga tidak lepas tanpa adanya digitalisasi teknologi fotografi. Terutama sejak munculnya kamera Digital Single Lens Reflek (DSLR) pada tahun 1999 dan adanya kamera DSLR dengan fitur perekam video berkualitas High Definition (HD) pad tahun 2008. Sejak saat itu Jurnalisme Multimedia terus berkembang ke bentuk-bentuk yang lebih bervariatif.
Bentuk terakhir yaitu piranti lunak yang awalnya digunakan untuk memproduksi Jurnalisme Multimedia, yakni Macromedia Flash. Flash muncul pada tahun 1996, tanpa adanya flash elemen audio, video, foto, teks, dan animasi grafis tidak dapat dikombinasikan dalam satu produk. Seiring berjalannya waktu, flash kemudian berganti nama menjadi Adobe Flash.
Peristiwa 11 september 2001 yang terjadi di Amerika Serikat yang membuat kondisi pers Amerika serikat penuh propaganda politik. Media massa mulai kembali membuat berita mendalam.Â
Karena hal itu Amerika tidak lagi berada dalam bingkai negara yang diserang teroris secara berutal. Momen ini didukung faktor lain di luar tekanan politik, lebih menjadi saat munculnya Jurnalisme Multimedia.Â
Presentasi berita Jurnalisme Multimedia menjadi wujud kembalinya kebebas pers Amerika Serikat (Allan & Zelizer, 2002). Jurnalisme Multimedia ini muncul karena desakan politik propaganda pemerintah pada meda massa Amerika Serikat.
The New York Times (NYT) dan chicago tribune merupakan contoh media massa pertama di US yang beralih dari media cetak ke berita web. Perubahan yang terjadi adalah dari mulai produksi hingga distribusi berita.
Selain itu banyak juga media massa lain yang mulai beralih pada Jurnalisme Multimedia. Salah satu contoh media cetak Amerika Serikat yang beralih ke jurnalisme multimedia adalah The Wall Street Journal.
The Wall Street Journal dulu merupakan surat kabar yang pertama kali diterbitkan pada 8 juli 1889. Pada saat itu Wall Street Journal merupakan satu-satunya kabar harian internasional.
Â
