Mohon tunggu...
Joshua Paundra
Joshua Paundra Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Majulah Terus Indonesiaku

17 Maret 2012   10:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:55 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sering kali saya baca dan dengar bagaimana pemberitaan di media selalu menyudutkan ekonomi kapitalisme. Sayangnya saya bukan ekonom yang bisa mengomentari tentang keuntungan dan kerugian dari menganut ekonomi kapitalisme ini. Jadi apa yang saya sampaikan kali ini lebih menyentuh sikap atau mentalitas beberapa orang di Indonesia (mungkin hanya sebagian kecil atau pun sebagian besar saya tidak tau).

Baru baru ini di kompas.com ada pemberitaan tentang pengusaha Sukanto Tanoto, pemilik Raja Garuda Emas. Tidak perlu dipungkiri bahwa konglomerat seperti Pak Sukanto Tanoto ini adalah contoh orang orang sukses yang ada di Indonesia. Namun, ketika saya membaca komentar dari para pembaca, terkadang saya suka sedih dan heran. Contohnya, ada yang mengatakan mengapa sang konglomerat tinggalnya di Singapura, atau mengapa mengembangkan bisnisnya sampai ke Amerika Latin sedangkan masih banyak kesempatan di negara sendiri. Menurut saya ada yang salah dari komentar semacam ini.

Pertama, dalam era globalisasi pada saat ini dimana ekonomi satu negara terkait erat satu dengan yang lainnya, persaingan bisnis semakin meningkat pesat. Maka, perluasan usaha dilakukan secara global dan tidak hanya domestik. maka dari itu saya tidak melihat rationalitas dari pemikiran yang berorientasi domestik. Terlebih dari pada itu, saya merasa heran mengapa kita tidak bangga dengan perluasan usaha dari perusahaan perusahaan Indonesia. Sudah seharusnya Indonesia sebagai negara yang besar memiliki perusahaan multi-nasional. Saya kira pikiran yang terlalu berorientasi domestik hanya akan menghambat pembangunan ekonomi negara ini karena biar bagaimanapun kontribusi perdagangan internasional (Ekspor dan Impor) terhadap pertumbuhan ekonomi negara ini cukup signifikan.

Kedua, kita sering memprotes langkah pemerintah yang membuka ekonomi negara ini. Jikalau ada perusahaan dari luar negeri masuk ke Indonesia, kita sering kali berkata bahwa kita samakin lama semakin didominasi oleh asing. Dan ini sering kali dikaitkan dengan kerugian bagi rakyat Indonesia dan keuntungan bagi negara asal perusahaan tersebut. Istilahnya, keuntungannya "lari" keluar negeri. Lalu pertanyaannya, mengapa kalau kita yang "mendominasi" negara lain dengan membuat usaha di negara asing, kita tidak merasa untung? Toh keuntungan dari usaha disana "lari" ke dalam negeri? Menurut saya pandagan ini tidak konsisten dan sangat disayangkan. Sebagai bangsa yang besar, kita harus bangga terhadap negara kita. Bangga bukan berarti menjadi terlena dengan kemajuan. Bangga berarti kita mau berusaha untuk terus maju. Janganlah takut dengan kompetisi karena kita orang Indonesia tidak kalah hebat dengan orang asing. Kita tidak kalah pintar dan juga tidak kalah inovatif. Sifat tidak percaya diri dan manja yang dimiliki orang Indonesialah yang membuat negara ini tidak maju. Kita selalu mau dilindungi, diurus dan dijaga. Ketika negara lain selalu berusaha maju dan bersaing, kita selalu menyesali persaingan dan menyalahkan orang lain (entah itu pemerintah, pengusaha, atau perusahaan asing) tentang kondisi kita saat ini.

Kita sering mendengar cerita sukses negara Asia lain. Cina sudah menjadi kekuatan ekonomi tersendiri di arena global. India telah maju pesat, Negara lain yang tergabung dalam BRIC Countries sudah terus maju. Kita pun sudah maju. Kita pun bisa bersaing dengan mereka. Namun, jika kita selalu menganut paham bahwa kita harus dilindungi karena kita tidak percaya diri untuk bersaing, suatu saat kita akan tertinggal. Bukan tidak mungkin Vietnam, Thailand, dan negara negara ASEAN lainnya akan melebihi kita. Dalam era keterbukaan ekonomi sekarang ini, kita dituntut untuk berpikir global. kita dituntut untuk bersaing secara global. Proteksi pemerintah tidak akan bertahan lama. Kita harus menjadi negara yang terbuka dan yang bisa bersaing dengan negara lain. Dan kita harus bangga jikalau ada perusahaan dari Indonesia yang mendunia karena hal itu adalah bukti bahwa kita bisa bersaing dengan negara lain.

Indonesia dibangun dengan perjuangan. Kemerdekaan yang didapat negeri ini tidaklah datang dengan pemberian. Marilah kita selalu ingat bahwa dengan perjuangan kita berhasil merdeka maka dengan perjuangan pula kita akan menjadi negara yang besar. Terkadang hasil dari sebuah perjuangan hanya akan datang lama setelah kita memulainya. Terkadang diperjalanannya kita mungkin merasa keadaan semakin buruk. Namun sejatinya, selama kita terus berjuang dengan percaya diri, kita akan menjadi seorang yang sukses. Negara kita akan menjadi negara yang sukses. Langkah maju perusahaan Indonesia patutlah menjadi contoh untuk kita pun mau untuk bersaing dan menang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun