Mohon tunggu...
Joshua Nca
Joshua Nca Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswa

saya mahasiswa universitas 17 agustus 1945 surabaya dengan jurusan psikologi. saya mempunyai hobi bermain game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arthur Schopenhauer Seorang Filsuf Bangsawan

11 Januari 2024   17:09 Diperbarui: 11 Januari 2024   17:14 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Arthur Schopenhauer adalah seorang filsuf yang hidup pada abad ke-19. Dia dikenal oleh banyak orang sebagai salah satu pemikir paling kontroversial dan provokatif dalam sejarah filsafat. Pendekatan filosofisnya yang unik dan pandangan hidup yang pesimis telah memberikan pengaruh yang besar pada banyak pemikir dan seniman masa kini.

Schopenhauer lahir pada tahun 1788 di Kota Gdansk, Polandia. Ayahnya adalah seorang pedagang kaya dan ibunya berasal dari keluarga bangsawan. Meskipun hidup dalam lingkungan yang kaya, Schopenhauer tidak memiliki masa kecil yang bahagia. Dia tumbuh dalam kecemasan dan kesepian, dan sering merenungkan tentang makna hidup.

Pada usia muda, Schopenhauer memutuskan untuk mengejar studi di bidang filsafat. Di bawah pengaruh filsuf Immanuel Kant, yang sangat dihormatinya, Schopenhauer menyusun teori yang berpusat pada kehendak dan kebahagiaan. Menurutnya, kehendak adalah kekuatan yang mendasari segala sesuatu di dunia ini. Dia percaya bahwa kehendak adalah sumber penderitaan dan bahwa kebahagiaan sesungguhnya dapat dicapai dengan mengatasi kehendak.

Pemikiran Schopenhauer sangat dipengaruhi oleh filsuf India, Buddha, dan ajaran agama-agama Timur seperti Hinduisme dan Taoisme. Dia percaya bahwa kehidupan adalah penderitaan, dan satu-satunya jalan untuk mencapai kebahagiaan adalah dengan menghindari keinginan dan hiruk-pikuk dunia. Schopenhauer mengkritik paham rasionalisme dan optimisme yang dominan pada masanya, dan lebih memilih untuk melihat realitas secara jujur.

Karya terkenal Schopenhauer, "The World as Will and Representation" (Dunia sebagai Kehendak dan Representasi), menguraikan pandangannya tentang kehendak dan penderitaan manusia. Dia menegaskan bahwa kehendak adalah motivasi utama di balik semua tindakan manusia, dan kehendak ini tidak pernah puas. Schopenhauer juga berpendapat bahwa seni adalah jalan untuk melarikan diri dari dunia yang penuh penderitaan, karena seni bisa membawa kita ke dalam keadaan ketakjuban dan keindahan yang melampaui kehendak.

Meskipun ide-idenya seringkali dianggap pesimis dan tidak populer pada zamannya, Schopenhauer tetap tekun dalam menyebarkan filsafatnya. Kepopuleran pemikirannya semakin meningkat setelah kematiannya, ketika banyak filsuf dan penulis terkenal lainnya seperti Friedrich Nietzsche dan Leo Tolstoy mengakui pengaruh besar yang dia berikan pada pemikiran mereka.

Arthur Schopenhauer adalah filsuf yang memicu kontroversi dan perdebatan dengan pandangannya yang tak terduga tentang kehidupan dan kehendak. Meskipun terkadang dianggap sebagai filsuf pesimis, pandangan hidupnya mengajak kita untuk lebih jujur melihat realitas dan mencari kebahagiaan yang tahan lama melalui pemahaman diri dan kebijaksanaan. Pemikiran dan penelitian Schopenhauer tetap relevan hingga saat ini, dan menjadi inspirasi bagi banyak orang yang mencari arti dalam hidup mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun