Mohon tunggu...
Joshua Dave Mark Silitonga
Joshua Dave Mark Silitonga Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa S1 Teknik Mesin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN UNDIP Kenalkan Komposter Ember Tumpuk, Solusi Pengelolaan Sampah Organik

10 Februari 2025   20:35 Diperbarui: 10 Februari 2025   20:32 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumat (24/01/2025) Dokumentasi Serah Terima Alat Komposter Ember Tumpuk. Sumber:Dokumentasi Pribadi 

Demakijo, 24 Januari 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Diponegoro berhasil menciptakan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan sampah organik di Desa Demakijo. Dengan mengusung program kerja "Komposter Ember Tumpuk," mereka mengenalkan metode sederhana namun efektif untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi warga setempat.

Latar Belakang Program

Desa Demakijo menghadapi permasalahan sampah organik yang belum terkelola dengan baik. Banyak warga yang masih membakar sampah sisa makanan dan dedaunan, sehingga menimbulkan asap sehingga berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan. Melihat kondisi ini, saya berinisiatif untuk memberikan solusi yang mudah diterapkan, yaitu dengan komposter ember tumpuk.  

Konsep Komposter Ember Tumpuk

Metode ini menggunakan dua hingga tiga ember yang ditumpuk secara vertikal. Ember bagian atas digunakan untuk menampung sampah organik yang akan mengalami proses penguraian, sementara ember bawah berfungsi untuk menampung lindi atau cairan yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair. Ember bagian bawah dipasang keran yang berfungsi untuk memanen air lindi. Dengan ventilasi dan sistem sirkulasi udara yang baik, proses pengomposan bisa berlangsung lebih cepat dan efektif. 

Pelaksanaan Program

Dalam pelaksanaannya, saya melakukan sosialisasi kepada warga setempat. Warga desa diberikan pemahaman tentang pentingnya memilah sampah serta manfaat kompos untuk pertanian dan tanaman pekarangan. Kemudian saya menjelaskan cara pembuatan komposter ember tumpuk serta manfaatnya. Antusiasme masyarakat cukup tinggi, terutama para ibu rumah tangga dan petani yang merasakan manfaat langsung dari hasil kompos tersebut.Program kerja ini kemudian ditutup dengan pemberian komposter ember tumpuk kepada Ibu Ketua PKK disertai dengan sesi tanya jawab seputar materi yang telah disampaikan. 

Dampak dan Harapan ke Depan

Saya berharap program ini dapat terus berlanjut meskipun mereka telah menyelesaikan masa tugasnya. Dengan dukungan dari pemerintah desa dan partisipasi aktif warga, Komposter Ember Tumpuk bisa menjadi solusi berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Dengan adanya inovasi sederhana namun bermanfaat ini, diharapkan Desa Demakijo dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah organik secara mandiri. Karena sejatinya, perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten dan bersama-sama.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun