Kecerdasan Intelektual secara sederhana digambarkan sebagai kemampuan seseorang dalam menalar, memecahkan masalah, merencanakan sesuatu, berpikir abstrak dll. Kecerdasan intelektual merupakan aspek yang paling populer. Orang biasanya dikatakan pintar karena IQ yang baik yaitu dia atas angka rata-rata (<109).
Biasanya penerapan dalam pelajaran di sekolah seperti perhitungan, berhubungan dengan rumus-rumus dan hafalan.
2. EQ /Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi merupakan kemampuan seseorang dalam menerima, menilai, mengelola dan mengontrol emosi dirinya. Aspek ini kurang diperhatikan sebagai sesuatu kecerdasan seseorang, padahal tak mudah untuk mempelajari, mengaplikasikan dan memilikinya.
Biasanya orang-orang dengan kecenderungan ini lebih menyukai dan baik dalam pelajaran yang berbau kesenian ataupun olah raga. Â
3. SQ / Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual tak sebatas mengenai paham keagamaan saja. Kecerdasan spiritual  adalah kondisi kejiwaan yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya karena memiliki kecenderungan untuk dapat menciptakan berbagai kemungkinan dengan menggunakan nilai-nilai yang didapat dan positif. Orang-orang dengan kecenderungan ini memiliki kesadaran diri yang lebih karena ketertarikannya kepada nilai-nilai yang positif, seperti  nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat serta nilai-nilai agama.
Sehingga mereka memiliki kecenderungan dalam pelajaran seperti agama, pkn/ppkn dan nilai-nilai positif yang aplikatif.
Tak ada yang lebih baik atau buruk, kembali lagi kepada potensi dan pembentukan karakter. Ketiganya perlu dipelajari agar terjadi keseimbangan, walaupun nantinya akan ada salah satu yang menjadi kecenderungannya. Karena semua hal lebih akan lebih baik jika adanya keseimbangan.
Jika guru atau orang tua yang menemukan ada anak-anak yang kurang bisa mengikuti pelajaran dengan cukup baik, ada baiknya untuk melakukan pendekatan kepada anak tersebut.
Jika anak memiliki kekurangan nilai di palajaran yang berhubungan dengan IQ, saat dilakukan pendekatan setidaknya dapat ditemukan kesulitan atupun bahkan kelebihan anak tersebut. Kemudian saat  ada pendekatan seorang anak akan merasa diperhatikan dan akan meningkatkan semangat belajarnya.