Mohon tunggu...
Inovasi

Kuat Mana: Kloroplas dibandingkan Ribosom

27 Agustus 2017   14:57 Diperbarui: 27 Agustus 2017   15:23 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sehari -- hari, di sekitar kita terdapat berbagaimacam tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dan hewan tersebut jika diamati dengan baik menggunakan mikroskop, bagian terkecilnya adalah sel. Sel merupakan tingkatan struktural kehidupan terendah yang memiliki seluruh kegiatan dalam kehidupan. Contohnya saja seperti reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemanfaatan energy, respon terhadap lingkungan, adaptasi terhadap lingkungan sekitar, dan masih banyak lagi. Sel ditemukan pertama kali oleh Robert Hooke pada tahun 1665 yang merupakan ilmuwan dari Inggris. 

Dengan menggunakan dinding sel yang sederhana ia melakukan pengamatan terhadap dinding sel dari sel gabus yang sudah mati. Menurutnya, terdapat ruangan kecil kosong  (sel mati) dan itu kemudian dinamakan sel dengan bahasa latin cellula, artinya kamar kecil. Pengamatan sel tersebut dilanjutkan oleh Antonie Van Leeuwenhoek. Beliau merupakan orang yang pertama kali sebagai ilmuwan pada tahun 1674 menemukan sel hidup pada alga Spirogyra dan bakteri menggunakan mikroskop.

Tidak hanya mereka yang penasaran dengan sel, banyak ilmuwan - ilmuwan lain yang mencari tahu, melakukan percobaan, pengamatan dan menyimpulkan sebuah teori tentang sel. Jean Baptiste de Lamarc, pada tahun 1809 ia menyatakan setiap badan hidup merupakan kumpulan  sel -- sel. Ludolph Christian Treviranus dan Johann Jacob Paul Moldenhawer berpendapat bahwa kesatuan dari sel -- sel adalah individu. Pertanyataan ini hampir sama seperti pernyataan J.B de Lamarc. Selain itu masih ada ilmuwan yang ikut berperan, ia berpendapat bahwa sel merupakan elemen fundamental dari organisme. Ilmuwan tersebut bernama Henri Dutrochet.

Ada pula  dua orang ilmuwan yang lebih terperinci mengenai tumbuhan dan hewan.  Pertama, ilmuwan ini merupakan ahli anatomi hewan yaitu Theodore Schwann dan orang kedua adalah Jacob Schleiden yang merupakan ahli anatomi tumbuhan. Mereka berpendapat bahwa sel menurapakn unit dasar kehidupan dan setiap makhluk hidup tersusun dari sel. Penemu -- penemu sel itu sangat banyak, namun pada tahun 188 Rudolf Ludwig Karl Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya. Sedangkan Robert Brown mampu menemukan nucleus atau inti sel pada sel tanaman anggrek dan menyimpulkan bahwa nukelus berperan penting dalam segala aktivitas di dalam sel. Jadi, sel merupakan unit hereditas yang dapat mewariskan sifat genetic dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sel tentunya memiliki fungsi, secara umum fungsi sel yaitu sebagai sel tunggal pada organisme bersel satu atau merupakan bagian dari suatu organisme multiseluler yang dapat kita bagi menjadi dua fungsi yakni fungsi dasar sel dan fungsi khusus sel. Nah, disini kita akan membahas fungsi dasar sel terlebih dahulu yaitu sel dapat memperoleh makanan dan oksigen dari lingkungan sekitar. Dari makanan dan oksigen yang ia dapat dengan melalui reaksi kimia sel dapat menghasilkan energi. Lalu mengeluarkan produk sisa reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh sel ke lingkungan sekitar kita. Selain itu sel juga mampu membentuk protein dan komponen lainnya untuk keperluan pertumbuhan dan perkembangan sel.

"Dengan tujuan agar dapat melakukan pengontrolan secara dominan saat terjadinya pertukaan bahan atau zat-zat antara sel dengan lingkungan. Kemudian memindahkan bahan atau zat-zat antar sel yang satu dengan sel yang lainnya. Sel juga memiliki kepekaan dan respon terhadap segala perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitar kita, misalnya kandungan nutrisi, kadar pH atau tingkat keasaman, dan temperatur lingkungan. Beberapa  sel dapat bereproduksi dengan cara membelah diri. Selain itu sel juga dapat melakukan metabolisme. Adapula fungsi sel yang secara khusus hanya terjadi pada sel yang merupakan bagian dari organisme multiseluler, misalnya manusia. Adanya fungsi khusus ini disebabkan terjadinya kolaborasi fungsi dasar sel atau terjadinya modifikasi pada sel. Lauralee Sherwood seorang ilmuwan yang menjelaskan beberapa contoh fungsi khusus sel ini. Pertama, sel-sel kelenjar pada sistem percenaan mampu membentuk protein yang berperan sebagai enzim yang berfungsi untuk menguraikan makanan yang kita makan sehari -- hari. Pada sel ginjal sel memiliki peran yang mampu mengontrol pertukaran bahan antara sel dengan lingkungannya, misalnya kemampuan untuk menahan bahan yang masih diperlukan oleh tubuh serta mengeluarkan bahan yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam urin. Selain itu danya kolaborasi kemampuan inheren sel otot untuk melakukan kontraksi otot" ( sumber : Wikipedia, diambil  23 agustus 2017 )


Sel sendiri juga memiliki bagian -- bagian penting didalamnya. Struktur sel secara umum terdiri dari tiga komponen utama yaitu selaput plasma atau membran sel, sitoplasma dan organel-organel sel. Dari ketiga komponen ini saling terjadi koordinasi atau bekerjasama untuk menyusun sebuah sistem yang kompak dan bekerja dengan baik. Lalu, bagaimana dengan struktur sel pada tumbuhan dan sel pada hewan? apakah ada perbedaannya? Tentu begitu juga persamaan. Keduanya memiliki kesamaan baik pada struktur organelnya ataupun fungsi organelnya. Persamaan sel tumbuhan dan sel hewan yaitu kedua sel mempunyai bagian-bagian sel, seperti membran sel, sitoplasma, nukleus, ribosom, mitokondria, retikulum endoplasma (RE), mikrotubulus, plastida, aparatus golgi, lisosom, peroksisom, kloroplas, dan peroksisom. 

Sedangkan perbedaan dari sel hewan dan tumbuhan sangat beragam. Berdasarkan bentuk dari sel hewan dan sel tumbuhan berbeda secara fisik. Sel tumbuhan cenderung lebih besar dari pada sel hewan. Sel tumbuhan kaku karena memiliki dinding sel dan jarang berubah bentuk kecuali derivat sel. Sedangkan sel hewan tidak memiliki bentuk tetap karena tidak memiliki dinding sel serta bentuknya dapat berubah-ubah dan lebih fleksibel. Sel hewan tidak memiliki kloroplas, dinding sel, dan vakuola. 

Jikapun memilki vakuola pasti ukurannya sangat kecil. Tidak seperti sel tumbahan, sel hewan memiliki lisosom dan sentrosom. Organel -- organel dalam sel tersebut memiliki fungsinya masing -- masing, yaitu sebagai berikut :

1.  Membran Sel (Plasmalemma atau Selaput Plasma)

Organel ini merupakan membran sel atau selaput yang letaknya paling luar dan terbentuk dari senyawa kimia. Lipid penyusun membran adalah pospolid. Membran sel bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel yang artinya hanya bisa dilewati oleh molekul tertentu saja.

Fungsi dari Membran Sel:

  • Melindungi sel
  • Mengatur keluar masuk (pertukaran) zat dari sel satu ke sel lainnya
  • Penerima rangsang dari luar sel,
  • Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia 

2. Nukleus ( Inti Sel)

Nucleus merupakan bagian paling penting di dalam sel yang diselubungi oleh membran ganda yaitu membran luar dan membran dalam. Membran inti ini tersusun dari bahan lipid dan protein. Terdapat nukleolus ( anak inti ) yang berbentuk bola berwarna pekat dan menempel di kromatin.

Fungsi dari inti sel :

  • Mengendalikan proses metabolism sel.
  • Menyimpan informasi genetic barupa DNA
  • Tempat replikasi DNA.

3. Sitoplasma

Sitoplasma ini merupakan cairan sel yang letaknya di dalam sel, di luat inti sel dan organel sel. Terdapat tiga macam penyusun sitoplasma yaitu sitosol atau cairan sel, organel organel sel, dan zat zat inklusi. Sitoplasma dapat mengalami  perubahan konsentrasi air tinggi atau fase sol ke konsentrasi air rendah atau disebutjuga dengan fase gel.

Fungsi sitoplasma yaitu :

  • Sebagai tempat sitokeleton
  • Tempat terjadinya reaksi metabolisme sel
  • Terjadinya pergerakan organel sel oleh aliran sitoplasma
  • Sebagi penyimpanan molekul -- molekul organic

4. Ribosom

 Ribosom berukuran sangat kecil dan berbentuk seperti butiran. Ribosom ini tersusun dari protein RNA ribosomal (RNAr). Ada dua macam ribosom pertama, ribosom bebas yang tersebar di dalam sitoplasma berfungsi untuk sintesis protein. Sedangkan ribosom yang melekat pada permukaan retikulum endoplasma (RE) berfungsi untuk sintesis protein dimana hasilnya akan di teruskan ke Lumen RE.

Fungsi ribosom yaitu untuk melakukan sintesis protein.

5. Retikulum Endoplasma

RE ini merupakan membran yang berbentuk labirin yang memiliki hubungan dengan selubung inti sel. Retikulum endoplasma dibagi menjadi 2 jenis :

  • RE halus , tidak bergranula, berperan dalam proses sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan menetralisasi racun. 
  • RE kasar, bergranula, permukaannya ditempeli oleh ribosom, fungsi RE kasar yaitu sebagai pembentuk fosfolipid untuk membran itu sendiri dan sintesis protein sekretori.

6. Badan Golgi ( Aparatus Golgi )

Badan goldi terdiri dari vesikel pipih yang bentuknya sepertu kantong berlikuk - likuk. Badan golgi berperan dalam proses sekresi, baik itu sekresi lendir, karbohidrat, glikoprotein, lemak, ataupun enzim. Selain itu badan goldi juga berfungsi untuk membentuk lisosom dan banyak dijumpai pada sel-sel penyusun kelenjar.

Fungsi badan golgi yaitu :

  • Pembuat makromolekul
  • Membentuk dinding sel pada tumbuhan
  • Berperan dlam sekresi  ( membentuk vesikula yang berisi enzim)

7. Lisosom

  • Lisosom adalah organel sel yang kecil dan diselubungi oleh membran tunggal. Bentuknya seperti kantong dan berisi enzim hidrolitik. Lisosom dibuat di RE kasar kemudian diproses lebih lanjut di badan golgi.
  • Fungsi dari lisosom adalah :
  • Mencerna intrasel
  • Berperan dalam proses fagositosis

8. Peroksisom

  • Peroksisom adalah organel yang berbentuk agak bulat mirip kantong, mengandung butiran kristal dan diselubungi oleh membran tunggal. Perokisom dibentuk melewati penggabungan protein dan lipid di dalam sitosol, kemudian pada saat ukuran tertentu akan melakukan pembelahan untuk memperbanyak diri.

Fungsi peroksisom :

  • Menghasilkan enzim katalase dan oksidase
  • Memecah asam lemak menjadi molekul kecil untuk bahan bakar respirasi sel.
  • Menetralisir racun jika di dalam hati

9. Mitokondira

 Mitokondria adalah organel sel yang bentuknya silinder dengan selubung dua membran. Membran yang berlekuk -- lekuk di dalam mitokondria disebut Krista. Sehingga dapat membuat produktivitas meningkat.  Mitokondria berperan di bidang respirasi sel atau metabolism energi.

10. Plastida

Plastida adalah organel yang menyimpan materi dan diselubungi oleh membran ganda. Plastid sendriri dibedakan menjadi tiga jenis yaitu leukoplas, kromoplas, dan kloroplas. Sekarang saya akan membahas kloroplas lebih spesifik. Kloroplas adalah plastid yang bentunya mirip lensa. Pada umumnya apabila kita mendengar kata kloroplas, yang ada dipikiran kita ialah klorofil dan pigmen hijau daun. 

Lalu berlanjut dengan fotosintesis yang dilakukan oleh kloroplas. Misalnya saja ganggang hijau dan sel daun. Kloroplas bisa dibilang semiotonom karena mempunyai DNA dan ribosom. kloroplas sendiri terdiri dari granu, membran dalam, ruang intermembran, membran luar, tilakoid, lumen, lamella, tilakoid grana, stroma, nukleoid, ribosom, plastoglobulus, dan granula pati.

Berbicara mengenai kloroplas, kalian tahu tidak bagaimana usaha kloroplas bertahan sebagai organel sel yang sangat berperan dalam kehidupan sehari -- hari kita ? Padahal kloroplas itu melakukan fotosintesis yang menghasilkan oksigen. Kemudian oksigen tersebut kita gunakan untuk bernafas disetiap harinya. Adakah salah satu organel sel lain yang mampu mengimbangi peran kloroplas dalam bertahan ? Tentu ada. Tetapi kali ini saya akan mengadu kloroplas dengan ribosom.

Kloroplas dan ribosom adalah dua organel penting yang berperan sangat banyak di kehidupan sekitar kita. Keduanya saling memiliki fungsi dan struktur yang berbeda. Apabila ditanya manakah yang memiliki ketahanan yang lebih kuat antara kloroplas dan ribosom ?Mari kita bahas melalui kloroplas terlebih dahulu. Kloroplas atau Chloroplast merupakan sebuah plastid yang mengandung klorofil, dan juga digunakan sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel sel yang memiliki membran yang hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Selain itu kloroplas bisa disebut juga plastida yang berwarna hijau yang mengandung pigmen yang disebut klorofil. 

Biasanya berbentuk lensa atau butir dan pipih yang dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran yang paling kuat. Pada tumbuhan tingkat tinggi kloroplas berbentuk lonjong, sedangkan pada tingkat rendah berbentuk agak kebulatan. Di dalam kloroplas berlangsung fasa terang dan fasa gelap dari fotosintesistumbuhan.

Kloroplas itu memiliki dua bagian besar yang berupa bagian amplop kloroplas dengan membran dalam kloroplas. Pada bagian amplop terdapat membran luar yang memiliki sifat sangat permeabel, sedangkan membran dalam bersifat permeabel serta merupakan tempat protein transpor melekat, dan ruang antar membran yang terletak di antara membran luar dan membran dalam. Pada bagian dalam kloroplas mengandung DNA , RNAs, ribosom, dan stroma.

Sedangkan Ribosom yaitu organel yang terdiri dari protein dan asam ribonukleat. Ribosom terikat oleh suatu membran tetapi mereka tidak memiliki selaput. Ribosom berada di dalam sitoplasma dan memiliki fungsi yang sangat penting dalam suatu sel. Organel sel ini berfungsi sebagai mikro-mesin untuk membuat protein. Ribosom memiliki dua komponen utama yang disebut dengan subunit besar dan subunit kecil. Kedua unit datang bersama-sama ketika ribosom siap untuk membuat protein baru. 

Kedua subunit tersebut terdiri dari RNA dan protein yang beragam. Ribosom juga memiliki kategori atau jenis yaitu ribosom bebas yang merupakan struktur sel yang tersebar luas pada bagian sitoplasma dan riibosom terikat yang merupakan struktur ribosom yang umumnya menempel pada bagian retikulum endoplasma atau biasa disebut dengan retikulum endoplasma kasar.

Benarkah kloroplas memiliki ketahanan yang lebih kuat dibandingkan dengan ribosom ? Belum tentu. Tetapi, sebenarnya kuat atau tidaknya tergantung dari diri kita yang melihat dari sisi atau kasus pembandingnya. 

Apabila kita bandingkan berdasarkan ketahanan umur, ketahanan dari kloroplas dan ribosom itu sama. Sebagai contohnya saja daun yang memiliki ribosom dan juga kloroplas, daun tersebut merupakan makhluk hidup dan tentunya akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Jika semakin bertambahnya usia daun tersebut berarti kloroplas dan ribosom yang dimiliki daun itu akan menurun fungsinya. Ibaratkan manusia yang semakin tua pasti indra pendengaran atau penglihatannya mulai terganggu.

Sekarang bagaima jika kita bandingkan lagi dengan pertahanan terhadap antigen atau benda asing, seperti virus, bakteri, dan benda -- benda asing lainnya yang tidak dikenali oleh sel. Benda asing tersebut akan menyerang bagian penting dari sel yaitu DNA. Padahal  DNA tersebut dimiliki oleh kloroplas yang apabila antigen melakukan perlawanan terhadap kloroplas akan lebih mudah rusak dibandingkan dengan ribosom. 

Karena didalam ribosom tidak memiliki DNA, namun hanya memiliki RNA yang tidak bisa diserang oleh antigen dan tidak akan rusak. Justru ribosom tersebut diperlukan oleh virus untuk membuat kapsid, seperti berkolaborasi sampai perlawanan tersebut selesai. Jadi kalau dilihat dari pertahanan organel antara kloroplas dengan ribosom, lebih unggul ketahanannya ribosom.

Lalu kita bandingkan lagi dengan sudut pandang bagaimana ketahanan kedua organel tersebut terhadap lingkungan. Menurut teori yang sudah kita dapatkan dari awal hingga sekarang, ribosom itu memiliki bentuk yang sama dan tetap. Sedangkan kloroplas mempunyai bentuk yang berubah -- ubah atau fleksibel. Dari bentuknya, ketahanan juga lebih unggul ribosom karena kloroplas harus mengalami fase penyesuaian bentuk atau beradaptasi terlebih dahulu oleh lingkungan sekitar. Misalnya saja, terdapat tumbuhan dengan daun yang akan melakukan proses fotosintesis. Namun, tumbuhan tersebut berada pada tempat yang gersang dan tentunya sulit mendapatkan air. 

Padahal air merupakan komponen utama yang dibutuhkan kloroplas dalam melakukan fotosintesis. Sehingga fungsi kloroplas tersebut akan menurun. Sedangkan ribosom mampu melakukan fungsinya dengan baik karena protein yang dibutuhkan oleh ribosom itu selalu ada di dalam tubuh makhluk hidup. Sehingga sintesis protein masih bisa bekerja dengan baik di tempat yang gersang. Jadi jika berdasarkan ketahanan organel terhadap lingkungan sekitar ribosom lebih kuat dalam bertahan.

Selanjutnya coba kita bandingkan berdasarkan struktur organel yang ada di dalam kloroplas dan ribosom. kloroplas dikelilingi oleh membran ganda, yaitu membran luar dan membran dalam. Membran luar bersifat sangat permeabel yang berfungsi untuk melewatkan molekul tanpa selektivitas dan menutupi ruang intermembran antara membran dalam dan bagian luar kloroplas. Membran dalam kloroplas bersifat selektif permeabel serta merupakan tempat protein transpor melekat. Fungsinya adalah untuk memilih molekul yang keluar masuk dengan transpor aktif. Membran dalam permeabel terhadap sukrosa, karbon dioksida, sorbitol, asam asetat, dan berbagai macam anion. 

Membran dalam menutupi daerah yang berisi cairan yang disebut stroma. Lipatan pada membran dalam membentuk struktur seperti tumpukan piringan yang saling berhubungan. Sehingga kloroplas menjadikan tameng membran ganda tersebut dalam memperkuat pertahanan. Sedangkan ribosom tidak memiliki membran ganda. Jadi jika berdasarkan struktur organel sel, kloroplas lebih unggul dibandingkan ribosom.

Terakhir, apabila dibandingkan berdasarkan teori endosimbiosi, kloroplas bisa dibilang lebih kuat dibandingkan ribosom. Mengapa ? karena pada awalnya kloroplas adalah sel prokariotik autotrof yang dimakan oleh sel primitive eukariotik heterotrof. Kloroplas tersebut tidak dicerna oleh sel primitive eukariotik heterotrof, melainkan melakukan simbiosis mutualisme bersama -- sama dengan sel primitive eukatiotik heterotrof. Dari hal tersebut dapat disipulkan bahwa membrane ganda pada kloroplas dapat menahan enzim -- enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh sel primitive eukariotik heterotrof. Sehingga, membrane ganda yang dimiliki kloroplas membuat daya ketahanan kloroplas semakin kuat.

Dari pembahasan ribosom dan kloroplas di atas, menurut saya memang ribosom dan kloroplas memiliki ketahanan yang hampir sama kuat. Namun kedua organel tersebut memiliki ketahanan sesuai fungsinya masing -- masing. Ketahanan kloroplas dan ribosom tergantung pada bagaimana cara kita membandingkan kasus yang menjadi tolak ukur untuk meninjau ketahanan antaran ribosom dengan kloroplas.

Demikian penjelasan saya mengenai bagaimana kloroplas bersaing ketahanannya dengan ribosom. Saya berharap dengan tulisan ini, saya mampu membantu para pembaca untuk memperluas wawasan dan menemukan jalan keluar dari persoalan yang anda alami. Apabila ada kesalahan penulisan kata atau bahasa yang kurang berkenan di hati anda, saya mohon maaf.

Sekian dan terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun