Mohon tunggu...
Jose
Jose Mohon Tunggu... Guru - Saya Hose merupakan seorang guru. Saya memiliki pengalaman mengajar masih sangat mudah, kurang lebih empat tahun. Dan saya memiliki kesempatan menulis kolaborasi serta memiliki karya pribadi.

Saya Hose merupakan seorang guru. Saya memiliki pengalaman mengajar masih sangat mudah, kurang lebih empat tahun. Dan saya memiliki kesempatan menulis kolaborasi serta memiliki karya pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berpikir Strategi (Strategic Thinking)

9 Februari 2024   14:18 Diperbarui: 9 Februari 2024   14:27 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam prosesnya, kita harus menyadari hal apa saja yang perlu dikontrol oleh kita, agar tidak terjebak dalam blind of mind. Nah, apa yang harus kita lakukan untuk menghindari hal tersebut?

Pertama, kita belajar dari diri sendiri. Belajar dari diri sendiri dapat dilakukan melalui tindakan “evaluasi diri” termasuk kemampuan atau kelemahan yang belum tercapai dalam proses berpikir. Dan kita memiliki tekad untuk memperbaiki. Apa yang kita lakukan inilah yang kita sebut dengan “self-competence”.  

Kita belajar memahami respon dari orang sekitar. Bila Anda sebagai guru, belajar dari respon siswa ketika Anda mengajar. “Hari ini tidak semua siswa memahami materi yang disajikan”; Anda sebagai guru tidak hanya mengalami proses itu, tetapi tindak lanjut yang dilakukan adalah bagaimana Anda memecahkan masalah yang dihadapi? Evaluasi adalah cara yang baik untuk membuka cakrawala berpikir lebih luas.

Kedua, kita dapat melakukan peer sharing/sharing antar kolega. Sebuah permasalahan yang dihadapi oleh seseorang memiliki batas ruang dan waktu. Nah, kita sebagai persona tentunya perlu bijak untuk menempatkan masalah tersebut dalam skala privasi atau ranah publik. Kita tentukan kepada siapa saja, permasalahan tersebut layak diceritakan.

Kita bersikap positif bahwa kita sudah mampu menempatkan hal tersebut. Yang terbantu ketika kita melakukan komunikasi dengan kolega maka kita akan mendapat new insight, pemahaman baru. Dari proses itu, kita belajar memahami bagaimana kolega kita membentuk proses berpikrinya? Atau lebih dari sekadar hal itu.

Dampaknya adalah kita terdorong (desire) untuk melakukan aksi perubahan. Perubahan bukanlah suatu konstelasi smart thinking, tetapi sebuah segmentasi dari apa yang Anda pikirkan dan lakukan. Integrasi dari kedua hal tersebut adalah Anda dapat membangun citra diri (self-branding): Aku bisa melakukan ini, karena aku menyadari bahwa diriku ini bersahabat denganku, sehingga ia memberikan stimulus positif yang membuatku dapat berpikir lebih jauh dari pada sekadar aku memikirkan tentang masalah semata. 

Ingat! Dalam proses berpikir tentu kita akan mengalami kecemasan terhadap suatu hal: bisa saja suatu hal yang sedang terjadi atau yang akan terjadi. hal tersebut menghantui pikiran kita.

It’s ok! Dan kecemasan yang dihadapi merupakan suatu hal yang penting untuk mendorongmu untuk tetap bergerak, termasuk kau diajak untuk tidak berhenti berpikir untuk mendapatkan hal esensial dalam hidpmu.

Dan kita tidak menciptakan zona nyaman, sebab setiap orang memiliki ruang mandiri atau ruang kendali, untuk membantunya “berhenti sejenak” agar tidak kebablasan, tidak terkontrol dengan siatuasi yang mematikan kreativitas berpikir.  

Dalam ruang kolaborasi bersama kolega, tentu kita peru mengantisipasi lebih awal bahwa teman yang kita ajak bicara memiliki itensi yang sama; paling tidak memiliki minat yang sama. Nah, kita tidak menegasi orang diluar itu, kita tidak dapat berkolaborasi, bukan demikian.

Apa yang kita lakukan adalah cara kita mengantisipasi untuk menciptakan ruang kolaborasi lebih efektif, mudah dipahami, bahkan kita lebih cepat mendapatkan insight. Misalnya, ketika seorang guru menceritakan permasalahan siswanya di kelas terhadap salesmen, tentu kurang mencair diskusinya. Hal yang dihadapi adalah minatnya tidak sama, pengalaman terhadap siswa tidak dimiliki oleh salesman, konstelasi berpikir diperlambat, karena belum dilatih proses berpikir untuk menyadari bahwa dirinya memiliki pengetahuan awal yang (tacit knowledge). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun