Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

[Kesaksian] Sembuh dari Covid-19 Setelah 35 Hari di ICU, 13 Kali Swab Test dan 62 Hari Perawatan

26 September 2020   06:06 Diperbarui: 6 April 2021   13:55 6416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak foto bersama Tim Medis saat akan dipindahkan dari ICU ke ruang perawatan biasa (Dokumen Pribadi)

Dokter pun berencana akan memberikan obat yang disebut bernama Actemra untuk mencegah kerusakan paru-paru. Obat ini banyak diberikan oleh pasien-pasien covid-19 di berbagai belahan dunia yang mengalami kondisi perburukan fungsi paru-paru.

Namun untuk mendapatkan obat ini, harus dipesan dulu dari eropa. Dan harganya juga tidak murah. Sekali pemberian Actemra, diperkirakan membutuhkan biaya 13-15 juta rupiah. Kami kembali mengiyakan rencana ini, dengan keyakinan inilah jalan agar bapak bisa sembuh.

Oh iya, sebagai informasi bapak masuk ke RS Siloam Kelapa Dua dengan perjanjian tertulis di awal bahwa biaya perawatan ditanggung sendiri oleh pasien. Saat itu RS Siloam Kelapa Dua belum menjadi RS Rujukan yang digandeng pemerintah untuk menangani pasien Covid-19.

Dan hingga hari itu, kami telah melakukan deposit uang ke pihak RS sekitar 85 juta plus biaya saat pemeriksaan awal di RS Siloam Karawaci sekitar 20 juta. Namun belakangan RS Siloam Kelapa Dua mendedikasikan diri sebagai RS khusus Covid-19, dan biaya perawatan tidak lagi dibebankan kepada pasien.

Tanggal 16 April 2020, kami mendapat informasi bahwa tim medis dari Puskesmas terdekat dengan rumah akan datang untuk melakukan test pada ibu kami (HR br Sianipar, 67 tahun). Sebelumnya kami memang meminta tolong salah satu kerabat di Pondok Gede menginformasikan bahwa 3 dari 4 orang di rumah sudah positif covid-19.

Test terhadap ibu di rumah membuat kami sedikit tenang, meskipun sebenarnya ada kecemasan kalau-kalau ibu juga tertular virus corona. Namun berselang beberapa hari kemudian, kami mendapatkan informasi bahwa hasil test ibu negatif.

Rasa syukur yang tak terhingga kami sampaikan saat itu mengingat ibu yang sudah lansia ternyata dapat bertahan dari gempuran virus corona meski 3 anggota keluarga lainnya terinfeksi.

Beberapa hal yang kami yakini membuat ibu tetap sehat dan tidak tertular meski usianya sudah lansia akan kami tulis pada artikel berikutnya.

Tanggal 19 April 2020, hari ke-16 bapak di ICU -- HCU, kami mendapat kabar hasil swab test ketiga bapak masih positif. Esoknya, bapak dijadwalkan untuk swab test keempat.

Meski hasil swab terakhir masih positif, tapi kami mendapat kabar bahwa kondisi bapak membaik. Saturasi oksigennya berkisar 99%, detak jantung normal dan tim medis mulai melakukan fisiotherapy untuk bapak.

Fisiotherapy dilakukan karena bapak sudah lebih 14 hari terbaring di bed perawatan tanpa pergerakan berarti. Ventilator juga sudah dipasang dengan mode siaga, pernafasan tidak sepenuhnya lagi dikendalikan oleh mesin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun