Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gugurnya Dokter Oki dan Maknanya bagi Kita

12 September 2020   22:09 Diperbarui: 15 September 2020   09:02 3044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tenaga kesehatan, tenaga medis, pekerja medis.(Sumber Gambar: Shutterstock/Eldar Nurkovic)

Angka ini dipastikan akan terus meningkat seiring makin tak terkendalinya penularan virus corona di tanah air.

Hari ini (12/09/2020), sesuai laporan Worldometers, jumlah kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 secara nasional tercatat sebanyak 3.806 kasus dengan penambahan angka kematian sebanyak 106 kasus.

Total kasus aktif saat ini sebanyak 53.638. Mereka sedang dalam perawatan baik di Rumah Sakit maupun Isolasi Mandiri di Rumah.

Jika penambahan kasus baru terus terjadi dan bahkan mengalami peningkatan dari hari ke hari, maka akan makin banyak nakes yang dilibatkan dalam perawatan pasien Covid-19. Ini akan membuat risiko mereka terpapar virus corona makin tinggi.

Meski menggunakan APD lengkap, tingkat risiko nakes tetap akan tinggi karena faktor intensitas mereka berada dalam ruangan yang sama dengan pesien Covid-19. Makin banyak pasien yang dirawat, semakin tinggi pula risiko terpapar.

Lantai kamar isolasi RS, disebut-sebut merupakan tempat menumpuknya virus corona yang berasal dari droplet pasien yang dirawat. Paparan virus dalam jumlah besar dari kamar perawatan isolasi akan menimbulkan tingkat infeksi yang lebih serius.

Maka tak heran, dokter Oki yang terbilang masih sangat muda, mengenal karakter virus ini jauh lebih baik dari kita yang awam, akan sulit untuk mampu bertahan dari ganasnya Covid-19.

Risiko bagi kita yang mungkin terpapar dari kluster perkantoran atau tempat lainnya, tentu tidak bisa dibandingkan dengan tingkat risiko kematian para nakes yang terpapar di kamar perawatan RS. Akan jauh lebih tinggi risiko kematian para nakes yang menangani Covid-19 mengingat besarnya paparan virus yang mereka terima.

Seharusnya analisa ini membuat kita berpikir panjang. Jangan sampai karena kecerobohan kita dalam mematuhi protokol kesehatan, justru berakibat meningkatnya jumlah nakes yang menjadi korban karena terpapar di RS.

Menggunakan masker dengan disiplin, serta kepatuhan dalam menerapkan semua protokol kesehatan yang berlaku, sesungguhnya tidak hanya bermanfaat bagi kita secara pribadi sehingga menghindarkan kita dari terpapar Covid-19.

Dengan tetap berlaku disiplin, berarti kita telah menolong para nakes yang jumlahnya terbatas disibukkan karena terlalu banyak melayani pasien Covid-19 yang membludak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun