Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fabel] Belajar dari Kisah yang Diceritakan Ibu

14 Oktober 2023   07:02 Diperbarui: 14 Oktober 2023   07:07 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: finansialku.com

"Adik, tolong bantu aku membawa sedikit bawaanku!" ucap Kuda Cokelat kepada adiknya, si Kuda Putih.

Kuda Cokelat merasa kalau barang bawaan yang diletakkan di punggungnya sangat banyak dan berat. Sementara Kuda Putih hanya membawa sedikit beban.

Cuaca sedang terik-teriknya. Akibatnya mereka merasa kepanasan. Jadi, perjalanan terasa lebih berat karena menahan beban di punggung. Terlebih lagi Kuda Cokelat. Dia terengah-engah. Keringat membanjiri tubuhnya. 

Melihat kakaknya payah saat berjalan, Kuda Putih merasa kasihan. Akan tetapi dia merasa lelah dan berkeringat juga. Dia tak mau kalau kecapekan. Namun, tiba-tiba diingatnya cerita yang dikisahkan oleh Ibu. 

Ibu bercerita kalau dulu mempunyai teman yaitu Keledai dan Kuda. Mereka memiliki tuan yang kurang menyayanginya. Betapa tidak, tuannya memanfaatkan mereka untuk membawa beban yang sangat berat. Beban itu membuat jalan Keledai tertatih. 

Saat jalannya semakin tertatih dan terhuyung, Keledai itu meminta bantuan kepada sahabatnya, Kuda. Ternyata Kuda itu tidak mau menolongnya karena dia tidak mau terlalu capek. 

"Lebih enak membawa beban sedikit. Jadi, biar saja Keledai yang capek," begitu pikir si Kuda.

Benar saja, Kuda tadi tetap berjalan ringan dengan bebannya yang sedikit. Keluhan demi keluhan Keledai tak dipedulikannya. 

Tak berapa lama, Keledai tiba-tiba terjatuh. Barang-barang bawaannya berjatuhan di tanah. Keledai mengerang kesakitan. Semakin lama Keledai semakin lemah. Sementara si Kuda tak mau menolongnya. Kuda memilih berteduh di bawah pohon yang rindang dan sejuk. Akhirnya Keledai mati.

Setelah itu, tuan mereka tampak dari kejauhan. Tuan itu menghampiri Keledai tadi. Dia mengecek kondisi si Keledai. Kuda melihat dari bawah pohon, tempatnya berteduh. Kuda itu meringkik pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun