Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar Menulis yang Baik Bersama Mbak Dee Lestari

21 November 2022   21:52 Diperbarui: 21 November 2022   21:54 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bercerita atau mengobrol tentu sering kita lakukan. Semua terasa mengalir begitu saja. Gelak tawa bisa tercipta dengan sendirinya. Sayangnya, bahan obrolan itu tidak serta merta bisa disampaikan dalam bentuk tulisan. Padahal menulis itu sangat bermanfaat bagi yang melakukannya.

Manfaat Menulis

Malam ini, bersama mbak Dee Lestari, saya mendapatkan ilmu yang banyak. Pertama, manfaat menulis. Apa saja manfaat menulis menurut versi mbak Dee Lestari? Yuk, simak!

Dari penjelasan mbak Dee, menulis bermanfaat utk melatih beberapa hal, misalnya untuk sarana komunikasi. Artinya tulisan itu mengomunikasikan ide si penulis untuk para pembaca. 

Dalam mengomunikasikan ide atau gagasan dibutuhkan sebuah pemikiran yang logis. Ini merupakan manfaat kedua dari aktivitas menulis. Jadi, penulis akan berlatih dan akhirnya terlatih berpikir logis agar tulisan tidak terkesan asal.


Manfaat ketiga dari menulis adalah melatih seseorang untuk sistematis dalam menuangkan gagasan. Tidak meloncat-loncat. Ini diperlukan latihan yang terus menerus. Tidak bisa dalam waktu sekejap, tidak bim salabim menjadikan tulisan itu berkualitas dan menarik 

Keempat, menulis mendorong penulis untuk menuangkan gagasan secara efektif. Jika menulis dalam kerangka tulisan yang singkat, maka tidak perlu "dipaksakan dan diada-adakan" biar menjadi tulisan yang panjang lebar.

Kelima, masih berhubungan dengan manfaat keempat, yaitu menulis bisa membuat penulis lebih efisien dalam menuangkan idenya. Dia paham betul bahwa menulis bukanlah untuk berlomba-lomba menulis naskah yang panjang.

Terakhir, menulis akan melatih penulis untuk berimajinasi. Ini tidak hanya dibutuhkan bagi penulis fiksi. Penulis non fiksi pun harus belajar berimajinasi agar tulisan tidak terkesan kering.

Nah, berkaitan dengan manfaat menulis tadi, untuk tahapan awal menulis (bagi pemula), tanamkan bahwa menulis itu mudah. Lalu dalam perkembangannya menulis bisa dirasakan tidak semudah mengarang bebas.

Akan lebih baik jika menulis selalu ada perkembangan. Akibatnya, penulis akan merasa bahwa menulis itu tidak sekadar mengarang bebas. Menulis harus bagus. Dan dari pengalaman saya sendiri, untuk menulis yang bagus memang sulit, seperti yang dikatakan mbak Dee. 

Yang perlu ditanamkan lagi bagi penulis adalah berlatih terus menerus. Usahakan setiap hari menuliskan beberapa ide. Ide-ide itu suatu saat bisa menjadi sebuah tulisan yang berkualitas.

Lalu apa kriteria dalam menulis yang baik? Dee mengemukakan bahwa kriteria penting untuk menulis bersifat subjektif. Tidak bisa disamakan antara satu penulis dengan penulis yang lain. Namun, paling tidak, tulisan itu bisa memikat dan mengikat (atensi dan kepedulian) pembaca.

Cara Menghidupkan Tulisan

Berdasarkan pengalaman saya, ketika menulis cerbung baik di Kompasiana maupun event 40 hari menulis dari sebuah penerbit, ide sering mentok. Saya memang terbiasa menulis sesuai angan-angan yang terlintas setiap hari. Tetapi karena keadaan di mana saya harus mengajar dan mengurus anak-suami, ide untuk bab berikutnya hilang.

Ternyata, cara saya kurang tepat. Makanya sering berhenti di tengah jalan. Mbak Dee memberikan solusinya.

Pertama, rencanakan dan petakan ide yang mau ditulis. Pada tahap ini penulis harus melakukan riset. Baik penulis fiksi maupun non fiksi. Agar tulisan tidak "lucu dan aneh".

Kedua, memiliki pembuka yang kuat (pada awal paragraf). Ini dinilai oleh pembaca. Jika pada paragraf awal sudah tidak menarik, pembaca akan ngacir pada beberapa paragraf saja. Karenanya penulis benar-benar harus memikirkan paragraf pertama agar menarik.

Ketiga, tunjukkan emosi, terutama pada tulisan non fiksi. Kalau di tulisan fiksi, bagian ini jelas ada. PR bagi penulis non fiksi, harus bisa mendeskripsikan emosi tulisan dalam bingkai adegan.

Keempat, variasi kalimat. Unsurnya jangan hanya Subjek Predikat Objek Keterangan. Mengolah kalimat yang luwes harus dilatih terus menerus. Akan lebih baik jika gayanya bercerita, sehingga pembaca tidak akan mengernyitkan dahi untuk memahami tulisan yang kaku.

Kelima, awasi repetisi. Repetisi merupakan bagian dari majas penegasan dan sering digunakan penulis sebagai sarana retorika. (Wikipedia) 

Mau mulai menulis dari mana?

Untuk menulis, pasti berawal dari ide atau gagasan. Gagasan ini tidak perlu dicari karena saat mencari ide, terkadang malah tidak ketemu idenya. 

Ide akan datang dengan sendirinya jika menemukan hal-hal yang menarik di sekitar maupun yang dialami setiap hari. Untuk itu, penulis perlu menjadi pengamat yang baik dan penabung ide. Apapun yg hadir di otak, cepat wujudkan. Meski hanya satu kalimat. Agar ide tidak terbuang sia-sia. 

Kemudian penulis perlu menjadi pencerita yang tekun. Artinya jangan mudah ganti-ganti ide. Buatlah cerita yang tamat sebanyak mungkin. Dengan langkah ini, si penulis bisa mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Akhirnya penulis akan belajar mengembangkan tulisannya terus menerus.

Yang jelas, untuk menulis itu akan lebih mudah jika menuliskan hal-hal yang kita tahu atau dekat dengan aktivitas keseharian. Jika mbak Dee menulis dengan basicnya penyanyi dan pencipta lagu, maka guru atau profesi lain bisa menyesuaikan.

Selain itu, menulislah yang ingin kita baca. Jika novel atau cerpen yang beredar dan dibaca itu ternyata belum ada cerita tentang suka duka seorang guru yang berhadapan dengan orang tua atau wali saat ada "konflik", maka kita bisa menuliskannya. Tentu saja menuliskan itu tidak bisa selesai dalam satu waktu. 

Harus ada semangat menulis dan belajar yang kontinyu agar menjadi penulis yang baik dan menarik.

Branjang, 21 November 2022

Catatan:

#ulasan hasil belajar bersama mbak Dee Lestari dan Mettasik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun