Kemudian dari mereka saya belajar untuk menjadi guru yang profesional. Guru tidak boleh menganakemaskan siswa. Jika itu dilakukan maka siswa yang merasa "tidak dianggap" atau dianaktirikan akan merasa benci di masa depannya. Padahal menjadi guru sebenarnya bisa menjadi ladang pahala bagi guru.
Karenanya, saat saya menjadi pendidik maka saya berusaha seobjektif mungkin. Meski pernah menjadi guru kelas dua anak kandung saya. Semua siswa saya perlakukan sama. Jika ada kesalahan, tak segan-segan saya tegur siswa, sekalipun itu anak kandung saya.
Kini, banyak siswa yang sudah lulus kuliah dan bahkan kini beberapa di antaranya menjadi guru di SD tempat kerja saya yang lama.
Alhamdulillah. Semoga ada hal yang menginspirasi dari sosok saya, sekalipun itu sangat kecil. Dan harapan saya, untuk saat ini sampai masa pensiun tiba nanti, saya bisa menjadi sosok guru yang disukai, objektif, dan bermanfaat bagi anak bangsa. Entah apapun kurikulum yang diberlakukan.
Branjang, 4 Agustus 2022