Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tua Itu Pasti, Bermanfaat Lebih Berarti

8 September 2020   07:42 Diperbarui: 8 September 2020   07:35 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: harapanrakyat.com

Pagi-pagi kemarin seorang siswi yang pernah saya ajar mengirimkan pesan. Dia inbox di akun FB saya. Surprise tentunya karena sudah lebih dari delapan tahun tidak berkomunikasi.

Awalnya dia menanyakan bagaimana kabar saya. Lalu mengirimkan foto kegiatan ---kalau tidak akreditasi sekolah ya penilaian kinerja kepala sekolah---. 

Dia juga menceritakan kalau bulan April lalu baru saja menikah. Alhamdulillah akhirnya dia positif hamil. Akan tetapi si janin tak dapat bertahan di rahimnya. Jadi dia terpaksa melepas si janin. (Dalam hati saya berdoa semoga si janin kelak akan membawa si ibu ke surgaNya)

Karena saya kurang nyaman berkomunikasi lewat inbox, saya minta kontak WA siswi saya itu. Dan akhirnya komunikasi lebih lancar.

Saya benar-benar sangat bersyukur dengan kehadiran siswi saya saat saya masih mengajar di sebuah SMP. Rasa syukur saya karena dia saat ini menjadi seorang pengajar di sebuah sekolah dasar Islam terpadu yang cukup terkenal di wilayah saya.

Tentu saya sangat bahagia. Ya karena siswa yang pernah saya ajar ternyata lebih pintar dan ilmu agamanya lebih bagus daripada saya sebagai gurunya. Sungguh, kabar kalau dia mengajar di sekolah favorit benar-benar membuat saya tersanjung.

Saya ikut andil atas kesuksesannya meski hanya sedikit. Dan prinsip saya, saya sukses jika siswa saya lebih daripada saya. Begitulah tolok ukur kesuksesan dan kebahagiaan saya sebagai pendidik. Heheh..

**

Ketika banyak siswa saya yang sudah bekerja, menikah dan memiliki anak menyadarkan bahwa saya semakin tua. 

Dulu saya mengajar mereka saat masa peralihan dari SD ke SMP. Memang waktu itu saya mengajar di kelas VII untuk mata pelajaran IPS Terpadu. Dulu mereka masih unyu-unyu, sekarang sudah dewasa. Alhamdulillah. 

Usia bertambah adalah sebuah hal yang pasti dialami siapa saja. Yang menjadi lebih indah jika bertambahnya usia dibarengi dengan sesuatu yang bermanfaat. Ada nilai positif dari setiap pertambahan usia. Barokah istilahnya.

Siapapun pasti ingin usia yang barokah, bermanfaat bagi siapa saja. Capaian luar biasa yang bisa dinikmati dari hati ketimbang pujian-pujian atau deretan penghargaan atau piagam. 

Meski di kalangan tertentu ada juga yang menganggap bahwa deretan penghargaan atau piagam akan menjadikan dirinya puas. Ya...semua perkara perbedaan prinsip. Dan saya tak bisa menyalahkan mereka yang berprinsip beda dengan saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun