Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

75 Tahun Indonesia Merdeka: Bebas yang Terbatas

17 Agustus 2020   06:57 Diperbarui: 17 Agustus 2020   07:04 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teks Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Gambar: my.belajar.kemdikbud.go.id

Peristiwa Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan Mempertahankan Kemerdekaan

6 dan 9 Agustus 1945 menjadi peristiwa yang sangat menghancurkan Jepang dan menguntungkan bagi Indonesia untuk memproklamirkan kemerdekaannya, setelah empat setengah tahun diduduki Jepang. Dua kota terpenting Jepang dibom atom oleh Sekutu.

Para pemuda ingin memanfaatkan momentum tersebut namun Soekarno masih ragu akan kekalahan Jepang dalam menghadapi Sekutu. Tanggal 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta diamankan ke Rengasdengklok oleh para pemuda waktu itu. 

Lanjut malam harinya, kedua tokoh yang disebut Dwi tunggal, dibawa ke rumah Laksamana Maeda. Lalu dirumuskanlah Teks Proklamasi. Ada beberapa tokoh seperti Soekarno, Moh. Hatta, B.M. Diah, Sayuti Melik dan (Mbah) Sudiro.

Sampai tengah malam, teks proklamasi selesai disusun. Tulisan tangan Soekarno diketik oleh Sayuti Melik. Mesin ketik diambil dari kantor perwakilan Angkatan Laut Jerman, milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.

Singkat cerita, tanggal 17 Agustus dibacakanlah teks proklamasi oleh Soekarno meski dalam kondisi sakit. Semula proklamasi akan dilaksanakan di lapangan Ikada, namun pada akhirnya dilaksanakan di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan 56 Jakarta Pusat.

Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Gambar: idntimes
Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Gambar: idntimes
Setelah Indonesia merdeka, bukan berarti Indonesia bebas sama sekali. Masih ada serbuan Belanda melalui Agresi Militernya dan beragam peristiwa yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Semangat juang para pahlawan terus menyala. Harta dan nyawa dipertaruhkan demi kedaulatan negara. Patut menjadi teladan bagi generasi masa kini yang hanya memikirkan kepentingan pribadi.

Pada masa mempertahankan kemerdekaan, persatuan dan kesatuan terbukti bisa mengalahkan bangsa penjajah. Perasaan senasib, dan cinta tanah air menjadi pendorong untuk terus berjuang.

Dasar Negara sebagai kesepakatan pendiri bangsa menjadi fondasi kuat dalam mengisi kemerdekaan

Bangsa Indonesia telah mengalami banyak peristiwa sejarah yang berkaitan dengan usaha mencegah perseteruan dan perpecahan akibat perbedaan agama, suku bangsa dan kebudayaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun