Aku tak menjawab pertanyaannya. Aku hanya menuju rak piring yang sudah berisi piring dan gelas bersih. Tadi aku belum sempat nyuci piring dan gelas. Ah... berarti suamiku yang nyuci, batinku.
Aku menuju meja makan. Kuambil nasi secukupnya dan lauk balado ikan dan pete yang kumasak tadi sore. Aku duduk di kursi dan segera menyantap makananku.
Suamiku mendekatiku.
"Kamu nggak takut gendut, bune? Jam segini makan...", Goda suamiku.
Aku menelan makananku yang sudah terlanjur masuk mulut, baru aku mengomentari ucapan suamiku.
"Aku lebih takut kalau asam lambung atau maag, Pakne. Ngapain mikir takut gendut. Toh badanku juga nggak gemuk dari dulu..."
Suamiku tertawa. Iya. Soalnya makan seberapa pun aku tetap kecil mungil. Berat badan masih di bawah 40 kilogram.
"Iya, bune. Aku tahu. Dari dulu kamu memang segitu. Ya udah kamu habiskan makannya. Aku mau berangkat ronda dulu...", Ucap suamiku sambil mengecup keningku.
---
Pict: vemale.com