Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ketika Ijazah Tak Sesuai dengan Jenis Pekerjaan, Bisa Profesionalkah?

19 Desember 2018   01:10 Diperbarui: 19 Desember 2018   02:20 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Zaman sekarang ini hampir di seluruh aspek kehidupan membutuhkan yang namanya profesionalitas. Bahkan bisa dibilang wajib.


Bekerja sesuai dengan kompetensi memang sangat mempermudah seseorang mencapai kesuksesan. Lalu adakah orang yang bekerja tetapi pendidikannya tak sesuai dengan jenis pekerjaan yang dipilih? Adakah orang yang bekerja tetapi ternyata ijazahnya tak sesuai dengan jenis pekerjaannya? Pernahkah kita melihat seperti itu?

Jawabnya ADA, bahkan banyak sekali orang yang bekerja tak sesuai ijazah yang dimiliki. Kalau saya boleh cerita sedikit, saya lulusan S1 Pendidikan Sejarah UNY. Dilihat dari ijazahnya pastinya saya harus menjadi guru sejarah. Berarti saya mengajar mata pelajaran di tingkat SMA, SMK atau sederajat karena peruntukan ijazah lulusan Pendidikan Sejarah harus sesuai.

Nyatanya saya bukan guru sejarah. Saya malah mengajar siswa di tingkat SD. Bukan berarti dulunya saya tak berusaha mendaftar CPNS sebagai guru Sejarah. Saya sering daftar kok. Tiga kali saya mendaftar CPNS untuk guru Sejarah. Bahkan pernah mendaftar seleksi dosen di UNY juga.

Akan tetapi persaingan dengan teman, kakak tingkat dan adik tingkat semasa kuliah, akhirnya saya harus menerima kalau saya belum beruntung. Bukan rezeki saya. Meski ijazah tak sesuai dengan bidang saya saat ini, tapi untuk urusan keprofesionalan saya sudah linier.

Singkat cerita saya mengabdikan diri sebagai guru SD swasta milik Persyarikatan Muhammadiyah. Kalau misalnya dosen Dasar Ilmu Sejarah pirsa saya ngajar anak SD pasti akan ditertawakan. Dulu pas masih kuliah beliau pernah bertanya kepada kami, para mahasiswa, jenis pekerjaan orangtua kami. Giliran saya menjawab, "bapak saya guru, pak..."

Beliau bertanya, "guru apa?"

"Guru agama..."

"Oh... Berarti anda sudah ada peningkatan..."

Keningku berkerut. Mencoba mencerna perkataan beliau. Belum selesai mencernanya, beliau tanya lagi, "bapaknya guru di tingkat apa?"

"SMK, pak..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun