Mohon tunggu...
Harjono Honoris
Harjono Honoris Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Generasi Ke-2 Penjaga Toko Obat Cina Makassar | Aktif di Instagram Multi Prima @obatmultiprima

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

3 Alasan Mengapa Lagu Patah Hati Baik untuk Orang Galau

6 April 2017   21:29 Diperbarui: 8 April 2017   03:30 2498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu demi waktu, lagu patah hati tak pernah sepi di pasaran. Jika kualitas lagu mumpuni dengan lirik yang pas, pasti laku keras. Saya sempat bergurau bahwa para artis itu mestinya berbagi royalti dengan mantannya, karena kalau nggak pernah patah hati, bisa jadi mereka nggak mungkin membuahkan karya selaris itu kan?

Saya tahu, mengatakan itu di depan umum akan membuat saya menerima lemparan tomat, sepatu bekas, sampah, dan berbagai barang laknat lainnya. Ketika penyanyi Adele Adkins menerima penghargaan di satu anugerah musik, hostnya berkata: Siapa yang tega melakukan ini padamu, Adele?" Sembari mereka berprotes, dalam hati saya sangsi apakah mereka pernah memikirkan besarnya jumlah penjualan album, konser, dan piala-piala karena patah hati dengan "si tega" tersebut.

Namun, seberapa pun menguntungkannya patah hati, ini bukanlah pengalaman yang mudah dilalui. Yang mengalami sangat rentan merasa sedih terus-menerus. Nggak sedikit malah yang membahayakan dirinya maupun orang lain hanya untuk menghilangkan rasa sakit patah hati. Salah satu cara aman untuk melalui pengalaman ini, ya dengan mendengar lagu patah hati.

Mengapa lagu patah hati bisa menghibur mereka yang terluka? Apakah karena kualitas lagunya, atau kondisi jiwa para pendengar yang sedang patah hati? Berikut ada 3 alasan.

1. Menghilangkan Rasa Sepi

(Pixabay, cherylholt)
(Pixabay, cherylholt)
Lagu patah hati  membuat kita mengerti, bahwa bukan cuma kita seorang diri yang pernah mengalami patah hati. Baik pria dan wanita, tua dan muda, menikah dan gak menikah, setiap lagu bisa menyampaikan beragam cerita putus cinta. Rasanya seperti ada teman yang memeluk kita, dan berkata: tak apa-apa jika kau mau menangis.

2. Mengeluarkan Emosi Negatif

(Pixabay, Alexas_Fotos)
(Pixabay, Alexas_Fotos)
Lirik-lirik yang artistik dapat mengangkat emosi setinggi-tingginya, lebih dari yang bisa kita ungkapkan sendiri. Lagu yang baik mengekpresikan patah hati dengan kalimat-kalimat merdu: sepasang sepatu yang selalu bersama tapi tak bisa bersatu, terjebak ruang nostalgia, menyulut api pada hujan. Rasa sedih, kehilangan, kecewa, dll. yang memuncak membuat kita tak bisa melakukan apa-apa, selain menangis dan menumpahkan semua perasaan. Berita baiknya, menangis sangatlah berfaedah untuk menghilangkan segala emosi negatif kita. Ini akan membantu kita lebih jujur pada kesedihan diri sendiri dan membuat kita lebih mampu membaginya dengan orang lain.

3. Membantu Menjalani Hidup Lebih Baik

(Pixabay, qimono)
(Pixabay, qimono)
Ada kalanya lagu patah hati tak cuma berisi curhatan, tapi memberi wejangan untuk melalui persoalan patah hati. Ada yang berpesan untuk bersabar, memperbaiki diri, atau juga mencampakkan jika telah kelewat batas. Setiap lagu memiliki konklusi sendiri, tapi yang mampu diamini banyak orang biasanya membantu banyak orang untuk move on, tidak terjebak dalam perasaan sendu melulu. Inilah yang membuat orang patah hati bersemangat kembali dan mampu melalui hari-hari depan dengan lebih baik.

Jadi, tak usah khawatir jika Anda adalah pecandu lagu patah hati. Lagu patah hati dapat memberi rezeki hati, dan juga terkadang rezeki materi. Siapa tahu saja Anda bisa membuat lagu-lagu patah hati yang menggetarkan banyak insani. Apalagi di Indonesia, lagu-lagu yang hits biasanya lagu patah hati. Masalahnya, jika sebagian besar rakyat Indonesia selalu gemar lagu ini, patut dipertanyakan, apakah republik ini telah menjadi Republik Patah Hati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun