6. Saya juga salah satu group para alumni ya, alumnus Seminari Pius XII Kisol, alumni Fakultas Hukum Universitas Udayana, alumni PMKRI Bali, dan lain-lain. Sewaktu saya mahasiswa aktif dulu, kuping saya sampai panas mendengar para alumni yang mengagungkan kejayaan masa lalu mereka, terkesan mereka jauh lebih unggul dari kami, padahal kalau diukur-ukur, yah tidak begitu sekalilah. Tidak dominan apalagi mutlak.  Ungkapan populer Jasmerah mereka, jangan sekali-kali melupakan sejarah, terkesan mengkultuskan masa lalu sekaligus menempatkan alumninya sebagai kasta tertinggi pada hari ini.Â
7. Menyadari alumni syndrom itu, maka saya mengubah mindset saya terhadap generasi muda zaman now, bahwa jangan salah menduga mereka kasta terendah dan terus bakalan tidak naik kasta ke kualitas tinggi pada masa depannya. Kondisi mindset ini merupakan cara berpikir positif (positive thinking), juga sebagai doa, untuk sesuatu yang positif pada masa depan. Menaruh doa kepada Sang Raja Semesta Alam Raya agar Ia memberi ruang bagi mereka pada masa depan itu ketika alumni sudah tua dan meninggal, ruang mana mereka akan berkarya untuk bermakna bagi sesama (do something value for others). Dalam ilmu motivasi, ketika orangtua berpikir positif pada anak mereka, maka anak akan berprestasi pada masa depan. Demikian pula sebaliknya, jika berpikir negatif pada anak, maka pada masa depan ia akan masuk ke group kasta rendah, terjepit diantara lengas pa'a one pate ke'ot tapi tetap modok (celah paha di jalur sempit dan buntu tapi tetap ngotot). Oado... !
8. Ego corgito sum ( saya berpikir, saya diam, itu tandanya saya ada), kata filsuf Descartes asal Perancis itu. Generasi muda yang kita lihat diam saat ini boleh jadi mereka sedang berpikir tentang existensinya serta kondisi 'ada' nya mereka pada masa depan.
Pa Sil Joni, maaf kalau respond saya pada opini yang dinarasikan itu berbeda.
***Sekian, Â sambil seruput KOPI ALUMNI di Labuan Bajo.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI