Mohon tunggu...
Jongen Nugraha
Jongen Nugraha Mohon Tunggu... BPS Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan

ASN di Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

SE2026 sebagai Kunci Menyelaraskan Pembiayaan dengan Aktivitas Ekonomi

11 Oktober 2025   22:09 Diperbarui: 11 Oktober 2025   22:09 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kredit Sumber: Freepik

Identifikasi Lapangan usaha Prioritas dan Risiko Pembiayaan

Data komprehensif dari SE2026 akan memungkinkan analisis mendalam dengan lebih memperhatikan pelaku usaha yang memiliki potensi besar namun kurang memperoleh dukungan kredit (underfinancing), sekaligus memetakan risiko dari sektor yang menerima pembiayaan berlebihan (overfinancing). Informasi ini akan menjadi dasar bagi perbankan dalam menyusun strategi penyaluran kredit yang lebih produktif.

Dukungan untuk Kebijakan Perbankan Intermediasi

Data spasial dan lapangan usaha dari SE2026 dapat membantu otoritas keuangan untuk lebih tepat dalam mengalokasikan pembiayaan bank. Data ini dapat membantu merumuskan kebijakan kredit bank yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi riil daripada sekadar memperluas leverage.

Memperkuat Strategi Pembangunan Nasional

SE2026 akan memberikan data yang solid untuk merumuskan kebijakan efektif bagi pengembangan berbagai sektor lapangan usaha, percepatan produktif digitalisasi ekonomi, dan peningkatan daya saing UMKM melalui pembiayaan yang memadai. Sensus ini juga menggambarkan bagaimana dinamika usaha mikro dan kecil yang sering tidak tersentuh oleh sistem perbankan formal dan sangat penting dalam menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan penghasilan.

Menuju Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Ketidakimbangan antara pertumbuhan kredit dan PDB dari periode 2020-2024 menunjukkan perlunya penyeimbangan struktural dalam sistem intermediasi keuangan di Indonesia. Rata-rata pertumbuhan kredit dari semua lapangan usaha adalah 32,2% per tahun sedangkan pertumbuhan PDB hanya 5,1% per tahun, menunjukkan potensi tinggi untuk salah alokasi sumber daya yang akan menghambat efisiensi ekonomi jangka panjang.

Sensus Ekonomi 2026 akan menjadi sumber data yang dapat menjadi acuan dalam mengatasi hal ini. Data yang dihasilkan oleh SE2026 tidak hanya memetakan distribusi dan karakteristik kegiatan ekonomi nasional. Selain itu, SE2026 akan memperkuat strategi pembangunan nasional dengan menyediakan basis data yang akurat untuk mendukung hilirisasi industri, digitalisasi ekonomi, hingga penguatan UMKM yang selama ini sulit terjangkau pembiayaan formal.

Dengan informasi yang lengkap tentang struktur ekonomi riil yang dihasilkan melalui SE2026, kebijakan intermediasi keuangan akan dapat lebih terarah agar penyaluran kredit dapat lebih optimal. Data SE2026 lebih dari sekedar data statistik yang dihasilkan setiap 10 tahun. Akan tetapi akan menjadi senjata penting bagi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia lebih inklusif dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun