Dalam penelitian yang dilakukan oleh Myeong-Je Cho yang bekerjasama dengan Perusahaan Coklat Mars. Seperti diungkapkan dalam Business Insisder, apabila penelitian tersebut berhasil maka akan menghasilkan tanaman kakao yang dapat bertahan pada iklim yang hangat maupun dingin.
Hal ini menjadi tolak ukur keberhasilan karena secara tradisional, tanaman kakao hanya dapat tumbuh pada rentang sumbu 20o di utara dan dan selatan garis equator dengan beberapa kondisi yang spesifik seperti suhu yang seragam, kelembapan yang tinggi, tanah yang kaya akan nitrogen.
Hampir sama dengan tanaman Kakao, pada Tanaman Anggur, teknologi CRISPR juga dilakukan untuk menangkal adanya jamur yang dapat menyerang tanaman anggur. Apabila secara tradisional, jamur tersebut biasanya diatasi dengan pestisida maupun fungisida. Hanya saja, penggunaaan keduanya yang berlebihan juga menimbulkan resisten hama terhadap keduanya. Selain itu, dalam pembuatan wine, adanya tembaga sulfat sebagai fungisida yang digunakan berlebihan juga menimbulkan resisten jamur.
Penggunaan CRISPR digunakan untuk memberantas hama namun tidak menyebabkan resisten terhadap hama itu sendiri. Menurut tulisan Andrew Porterfield dalam Genetic Literacy Project, penggunaan CRISPR dapat digunakan untuk mencegah jamur dengan mematikan fungsi dari gen yang dapat menarik datangnya jamur.
GM vs CRISPR
Terkait dengan fungsi dan cara kerjanya tentunya sedikit memiliki kesamaan dengan cara membuat General Modified Organism (GMO). Namun dalam penjelasan David Rotman yang dipaparkan dalam MIT Technology Review, keduanya memiliki perbedaan.
Hal ini didasari stigma buruk yang telah disematkan pada produk General Modified yang berbiaya mahal dan idenya menimbulkan polemik publik akibat menghasilkan produk tanaman yang resisten terhadap herbisida secara berkala.
Adanya produk GM juga ditentang karena memungkinkan timmbulnya alergi bahkan racun bagi mahluk hidup lainnya seperti kupu-kupu hingga akhirnya tiap negara memiliki kebijakan masing-masing menyikapi batas kandungan GMO dalam produk makanan.
Bagi Jason McHenry seperti dikutip dari artikel Antonio Regalado dalam MIT Technology Review, kelebihan dari CRISPR dibandingkan GM adalah tidak memasukkan gen asing melainkan mengambil dari gen yang telah tersedia dan telah diketahui sifatnya untuk menghasilkan sifat baru.